Sukses

Tips Investasi di Masa Pandemi ala Sandiaga Uno

Sandiaga memprediksi bisnis syariah akan berkembang pesat di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha muda Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pandemi virus corona Covid-19 telah menekan laju pertumbuhan ekonomi bangsa sepanjang tahun 2020.

Meski begitu, sektor ekonomi harus tetap berputar, termasuk investasi dalam pasar modal guna pemulihan ekonomi nasional.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno dalam Market Talks bertajuk 'Investasi di Pasar Saham, Tips and Insight' yang digelar Sandilogi, 12 bros serta Aden & Co secara online pada Jumat (30/10/2020) malam.

Sandiaga menyebut, tren investasi di pasar modal belum berubah meski pandemi Covid-19 melanda. Sektor energi, infrastruktur, dan perbankan masih menjadi pilihan investasi menjanjikan bagi para pelaku pasar modal.

Selain itu, sektor teknologi, makanan dan agrikultur juga akan menjadi pilihan yang tepat untuk berinvestasi.

Hanya saja, ditekankan Sandi, saham perusahaan yang sudah bertransformasi lebih awal dengan pemanfaatan teknologi digital akan lebih meningkat dibandingkan perusahaan konvensional sejenis.

"Langkah industri perbankan itu pada akhirnya akan membuat ekonomi akan lebih efisien," kata Sandiaga.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisnis Syariah

Lebih lanjut, Sandiaga memprediksi bisnis syariah akan berkembang pesat di masa depan. 

Perkembangan ekonomi syariah, lanjutnya, sangat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat Indonesia yang didominasi umat Islam. Seperti konsumsi makanan halal, wisata halal, dan lainnya.

Bersamaan dengan hal tersebut, Sandi menegaskan pasar saham Indonesia membutuhkan lebih banyak perusahaan besar untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pasar modal Indonesia membutuhkan perusahaan milik negara seperti PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan beberapa perusahaan teknologi bervaluasi besar, seperti Tokopedia dan Gojek untuk menjadi perusahaan terbuka.

Sebab, semakin banyak perusahaan terbuka yang melantai di BEI, portofolio investasi saham pelaku pasar akan semakin beragam. Sehingga masyarakat dapat lebih leluasa menetapkan pilihannya untuk berinvestasi dalam pasar modal.

"Pilihan akan beragam, kompetisi akan lebih sehat. Hal ini akan memacu pemulihan ekonomi bangsa. Karena kalau dilihat, kondisi pasar (saham) kita saat ini tidak merefleksikan ekonomi (bangsa)," kata Sandi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.