Sukses

Kisah Ara Wiraswara, Penyintas Covid-19 yang Dua Kali Terinfeksi Corona

Jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat setiap harinya terus bertambah.

Liputan6.com, Jakarta Jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat setiap harinya terus bertambah. Salah satu mantan pasien, Ara Wiraswara, berbagi cerita bagaimana upayanya melawan penyakit yang menyerangnya hingga akhirnya ia dinyatakan sembuh dari virus Corona.

Kisahnya bermula usai dinas ke luar negeri mendampingi Wali Kota Bogor Bima Arya. Kala itu setiap orang yang pulang dari luar negeri diwajibkan menjalani rapid tes maupun swab tes.

Ia pun akhirnya melakukan rapid tes dan hasilnya reaktif. Keesokan harinya, dilanjutkan menjalani tes swab. Beberapa hari kemudian hasil tes swab datang dan dia dinyatakan positif Covid-19.

Ara akhirnya menjalani karantina di RSUD Kota Bogor, bersama Bima Arya yang kala itu juga dinyatakan positif terkonfirmasi virus Corona.

"Awalnya engga ada gejala klinis, semua biasa saja," ujar Ara, Jumat (31/10/2020).

Namun setelah dinyatakan positif terpapar Covid-19, kondisi tubuhnya justru makin lemah. Ia mengalami demam, batuk, linu setiap sendi, dan mual.

"Saya mulai memiliki gejala klinis itu di minggu pertama setelah dinyatakan positif," terang pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkot Bogor itu.

Selama karantina, Ara tidak bertemu dengan siapapun. Makanan diantar dan diletakkan di depan pintu kamar isolasi. Ia menggunakan alat-alat makan khusus dan mencucinya sendiri.

Ia juga memutuskan berhenti membaca berita-berita yang menakutkan dan menyedihkan tentang pandemi Corona.

"Obat-obatan saya minum sesuai resep-resep dari dokter. Minum vitamin C, D, dan E dan tentunya obat Paracetamol karena demam saya terus menerus tidak turun," ungkapnya.

Dua minggu kemudian, ia kembali menjalani tes swab yang kedua. Namun hasilnya masih positif Covid-19. Begitu pula hasil tes swab yang kedua hingga kesepuluh kalinya masih tetap sama.

Ia sempat mengalami stres terutama pada saat menjelang hingga Hari Raya Idul Fitri. Sebab, dirinya tidak bisa berkumpul bersama istrinya yang sedang mengandung serta kedua anaknya yang masih kecil di hari yang fitri itu.

"Bayangkan pada saat hari Lebaran pun saya tidak bisa bersalaman dengan istri anak saya. Itu yang membuat saya stres," ujarnya sedih.

Setelah lebaran, sekitar bulan Juni 2020, ia mendapat kabar baik dari dokter yang menanganinya. Dirinya dinyatakan negatif setelah menjalani tes usap yang ke-11, sehingga ia dapat menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Saya sempat bersyukur akhirnya dinyatakan negatif," kata dia.

Namun, kebahagiaan itu hanya sesaat. Ia kembali dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 melalui hasil tes usap yang ke-12.

"Begitu juga tes swab ke-13 sampai 15 kali masih positif juga," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berjuang dan Berfikir Positif

Demi bisa segera sembuh, ia terus berjuang dan selalu menjaga daya tahan tubuh serta berfikir positif. Dan tak lupa berdoa kepada Tuhan agar diberi kesembuhan.

Akhirnya, berita suka cita itu datang dari dokter yang menanganinya. Hasil tes swab yang ke-16 kalinya Ara dinyatakan sudah negatif.

"Dan hasil tes swab ke-17 juga demikian. Alhamdulillah, akhirnya benar-benar sembuh," ucapnya.

Kini, Ara membentuk komunitas bersama sejumlah mantan pasien yang dulu pernah terinfeksi Corona. Komunitas bernama Temanco ini diharapkan bisa memotivasi pasien terinfeksi dan mengedukasi masyarakat Kota Bogor terkait bahaya Covid-19.

Menurutnya, pasien bisa sembuh asalkan mau berjuang dan selalu menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat.

"Disini kami ingin menyampaikan pesan kepada pasien Covid-19 bahwa virus ini bisa sembuh dan dilawan bersama-sama. Para survivor ini adalah buktinya," ujar Ara.

Sampai saat ini, Temanco telah melakukan pedampingan kepada lebih dari 15 pasien dan memotivasi mereka agar cepat sembuh dari virus yang berasal dari Wuhan, China itu.

Tak hanya itu, sejak dibentuk September 2020 lalu, relawan Temanco juga sudah melakukan pendampingan kepada 25 keluarga, 68 jiwa tersebar di 15 kelurahan dan 9 kecamatan, termasuk 3 kecamatan di luar Kota Bogor. Baik pendampingan psikis, ekonomi hingga menghantarkan para suspek untuk melakukan swab dengan mobil Temanco.

"Kami berharap aksi kami bisa membantu mengurangi tingkat stres penderita dan mengkampanyekan agar masyarakat lebih aware (sadar) terhadap virus ini," ujarnya. (Achmad Sudarno)

Ara Wiraswara, sedang memberikan pengalaman sekaligus motivasi kepada masyarakat khususnya mantan pasien Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19