Sukses

Gempa Magnitudo 4,5 Kembali Goyang Pangandaran, Getaran Terasa hingga Ciamis

Hingga saat ini ungkap Hendro, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,5 kembali terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Ini merupakan lindu kedua yang mengguncang kawasan tersebut. Kemarin dikisaran waktu yang sama lindu bermagnitudo 5,6 juga mengguncang Pangandaran .

Menurut Kepala Balai BMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho, hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi pukul 06.49 WIB ini, episenter terletak pada koordinat 8.22 LS dan 107.81 BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 95 Kilometer BaratDaya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar dasar laut di bagian lempeng Eurasia," ujar Hendro dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Senin, 26 Oktober 2020.

Hendro mengatakan dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Pangandaran dan Ciamis dengan Skala Intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Namun hingga saat ini ungkap Hendro, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

"Hingga pukul 07.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," jelas Hendro.

Hendro menyebutkan gempa bumi tersebut tidak akan memicu gelombang air laut Tsunami. Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gempa yang Terjadi Kemarin

Kemarin sebanyak lima daerah di Jawa Barat melaporkan adanya kerusakan akibat gempa berkekuatan (magnitudo) 5,9 di kawasan Pangandaran pukul 07.56 WIB. Kawasan yang diguncang gempa tektonik di kedalaman 10 Kilometer pada 90 Kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran, yang masih termasuk wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa.

Berdasarkan data pukul 16.00 WIB (Minggu, 26/10/2020) Pusat Pengendalian dan Operasional Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalop-PB BPBD) Jawa Barat, daerah yang terdampak itu adalah Kabupaten Pangandaran empat kecamatan dan empat desa, Kabupaten Ciamis enam kecamatan dan tujuh desa, Kabupaten Tasikmalaya empat kecamatan dan empat desa, Kabupaten Garut satu kecamatan dan atau desa serta Kota Tasikmalaya.

"Di Kabupaten Pangandaran lima unit rumah rusak ringan, Kabupaten Ciamis 13 unit rumah rusak sedang dan ringan, Kabupaten Tasikmalaya tujuh unit rumah rusak ringan, Kabupaten Garut satu unit rumah rusak berat serta di Kota Tasikmalaya dua unit rumah rusak ringan dan satu unit rumah rusak sedang," ujar Manajer Pusdalop-PB BPBD Jawa Barat Budi Budiman Wahyu kemarin.

Budi menambahkan selain adanya kerusakan bangunan, terdapat korban jiwa pasca kejadian tersebut. Tiga orang mengalami luka ringan diantaranya dua orang di Kabupaten Ciamis dan satu org di Kota Tasikmalaya.

3 dari 3 halaman

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.