Sukses

Satgas Minta Pemda Satu Suara soal Vaksin Covid-19

Wiku mengatakan bahwa pemerintah masih akan berusaha untuk melakukan pemerataan vaksinasi Covid-19 setinggi-tingginya.

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisamito mengungkapkan alasan mengapa pemerintah hanya bisa memberikan subsidi kepada kelompok prioritas saja. Wiku menjelaskan, kelompok prioritas tersebut terdiri dari orang-orang yang paling berisiko tertular Covid-19 seperti para tenaga medis. 

"Mereka yang memiliki peran strategis di masyarakat akan divaksin lebih awal untuk menanggulangi status kedaruratan kesehatan masyarakat," ujar Wiku saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur (22/10/2020).  

Meskipun begitu, Wiku mengatakan bahwa pemerintah masih akan berusaha untuk melakukan pemerataan vaksinasi Covid-19 setinggi-tingginya. Sehingga harapannya dapat mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.

Kemudian, keputusan terkait daerah yang akan mendapatkan vaksin prioritas saat ini sudah masuk tahapan finalisasi. Namun Wiku menegaskan, dia selaku perwakilan pemerintah pusat belum bisa mengumumkannya. Dia mengimbau pemerintah daerah untuk satu suara dengan pemerintah pusat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Daerah Prioritas

"Pemerintah pusat belum umumkan daftar daerah yang akan menjadi prioritas. Selagi dalam masa menunggu, kami harapkan pemerintah daerah tidak mengeluarkan pengumuman berdasarkan asumsi sepihak," ujarnya.

Wiku menjelaskan, penetapan daerah prioritas tersebut mempertimbangkan aspek urgensi kebutuhan daerah tersebut akan vaksin. Hal ini dinilai dari berbagai variabel. Seperti jumlah penduduk, tingkat kasus aktif, penularan dan sebagainya. Nantinya, hal ini akan tertuang dalam roadmap vaksinasi.

"Hal tersebut akan tertuang dalam roadmap vaksinasi dan informasinya akan disampaikan kepada publik secara terbuka dan transparan," katanya.

Reporter: Rifa Yusyah Adila

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.