Sukses

Pendemo berselfie di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/12

Pendemo berselfie di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Sejumlah pendemo berswafoto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/12

Sejumlah pendemo berswafoto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Sejumlah pendemo berswafoto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/12

Sejumlah pendemo berswafoto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Sejumlah pendemo berswafoto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/12

Sejumlah pendemo berswafoto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Pendemo foto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)
1/12

Pendemo foto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selengkapnya
Massa aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja membakar ban bekas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)
1/12

Massa aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja membakar ban bekas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selengkapnya
Massa aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja membakar ban bekas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)
1/12

Massa aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja membakar ban bekas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selengkapnya
Massa aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja membakar ban bekas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)
1/12

Massa aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja membakar ban bekas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selengkapnya
Massa membakar ban saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang diikuti mahasiswa, buruh, dan pelajar berujung dengan aksi bakar ban di sejumlah titik. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/12

Massa membakar ban saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang diikuti mahasiswa, buruh, dan pelajar berujung dengan aksi bakar ban di sejumlah titik. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Massa membentangkan bendera Merah Putih di dekat kobaran api saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/12

Massa membentangkan bendera Merah Putih di dekat kobaran api saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Kepulan asap menyelimuti massa saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/12

Kepulan asap menyelimuti massa saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Massa membakar ban saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang diikuti mahasiswa, buruh, dan pelajar berujung dengan aksi bakar ban di sejumlah titik. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/12

Massa membakar ban saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang diikuti mahasiswa, buruh, dan pelajar berujung dengan aksi bakar ban di sejumlah titik. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Pendemo berselfie di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Sejumlah pendemo berswafoto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Sejumlah pendemo berswafoto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Sejumlah pendemo berswafoto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Pendemo foto di kobaran api saat aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Massa aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja membakar ban bekas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Massa aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja membakar ban bekas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Massa aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja membakar ban bekas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan pada 5 Oktober lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Massa membakar ban saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang diikuti mahasiswa, buruh, dan pelajar berujung dengan aksi bakar ban di sejumlah titik. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Massa membentangkan bendera Merah Putih di dekat kobaran api saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Kepulan asap menyelimuti massa saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Massa membakar ban saat aksi menolak UU Omnihus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/10/2020). Unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang diikuti mahasiswa, buruh, dan pelajar berujung dengan aksi bakar ban di sejumlah titik. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

FOTO: Bakar-bakaran saat Aksi Tolak UU Cipta Kerja

Unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang diikuti mahasiswa, buruh, dan pelajar berujung dengan aksi bakar ban di sejumlah titik.
Editor:
Johan Fatzry
Photographer:
Faizal Fanani, Johan Tallo, Merdeka.com

Foto Terkini

Ratusan polisi negara bagian dan polisi federal Jerman berlatih taktik dalam persiapan Euro 2024 di desa Stützerbach, di Ilmenau, Jerman, Selasa (23/4/2024). (AP Photo/Ebrahim Noroozi)6
Bola
Simulasi Persiapan Pengamanan Euro 2024 Jerman
Pagi yang indah di musim semi di desa Stützerbach yang sepi pada hari Selasa terganggu oleh ratusan polisi Jerman yang menghadapi para "perusuh sepak bola" dalam persiapan untuk Euro 2024
Penampilan grup band Incubus di Tennis Indoor Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)7
Musik
Kembali Tampil di Jakarta, Incubus Bernostalgia Bareng Penggemarnya
Grup band Incubus kembali menggelar konser di Jakarta. Kali ini konser tersebut bertajuk Incubus Asia Tour 2024. Sebelumnya, grup band yang dikenal lewat lagu "Wish You Were Here" dan "Pardon Me" pernah menggelar konser di Jakarta pada 2008, 2011 dan 2018 lalu. Pada konser kali ini, Incubus nampak seperti bernostalgia bersama penggemarnya yang sudah lama menanti. Penonton pun hanyut bernostalgia kala Incubus membawakan lagu "Karma, Come Back", "Come Together", "Are You In", "Glory Box" hingga "Warning".
Para pemain The Perfect Strangers saat Exclusive Screening di XXI Senayan City, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)8
Showbiz
Tayang di Vidio, Dua Bintang Muda Indonesia Adu Akting di Series The Perfect Stranger
Vidio sebagai Rumah Cerita Bertabur Bintang kembali menghadirkan series terbaru diperankan oleh bintang muda Indonesia. Kali ini Vidio mengadaptasi cerita dari Wattpad yang telah dibaca lebih dari 43 juta kali, berjudul The Perfect Strangers. Dalam series The Perfect Stranger, bintang muda Maxime Bouttier dan Beby Tsabina saling beradu akting. Series The Perfect Stranger akan tayang di platform streaming Vidio.
Tiga kelompok relawan dari ketiga paslon capres-cawapres menggelar aksi Damai Indonesia di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)6
News
Ajakan Bersatu Kembali Usai Putusan Mahkamah Konstitusi
Dalam aksinya ketiga kelompok relawan paslon 01,02,03 mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu kembali sebagai anak bangsa pasca putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Sebelumnya, pada Senin (22/4/2024), Mahkamah Konstitusi (MK) telah membacakan putusan terkait gugatan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dalam putusannya, majelis Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan yang diajukan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memberikan bola kepada kapten tim Jakarta Elektrik PLN, Yolla Yuliana saat peluncuran Jersey, Tim dan Logo baru untuk mengarungi PLN Mobile Proliga 2024 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)6
Sport
Tim Putri Jakarta Elektrik PLN Optimis Tatap Gelaran Proliga 2024
Tim putri Jakarta Elektrik PLN menatap optimis gelaran PLN Mobile Proliga 2024 yang akan dimulai pada 25 April hingga 21 Juli 2024. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo berharap tahun ini tim putri Jakarta Elektrik PLN mampu meraih gelar Juara Proliga 2024. Sejumlah pemain top nasional dan muda bergabung memperkuat barisan tim putri Jakarta Elektrik PLN pada gelaran PLN Mobile Proliga 2024.
Kaisar Jepang Naruhito (kiri) dan Permaisuri Masako (kedua dari kiri) bersama dengan anggota keluarga kerajaan saat menghadiri pesta taman musim semi di taman kekaisaran Istana Akasaka di Tokyo pada tanggal 23 April 2024. (Yuichi YAMAZAKI/POOL/AFP)6
Global
Dua Kali Setahun Kekaisaran Jepang Gelar Pesta Kebun
Setiap dua kali setahun, yaitu di musim semi dan musim gugur, pesta kebun diadakan oleh kekaisaran Jepang. Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako bersama dengan anggota keluarga kerajaan menghadiri pesta taman musim semi di taman kekaisaran Istana Akasaka di Tokyo.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved