Sukses

Cegah Klaster Baru, Satgas Covid-19: Hindari Pengungsian Jika Tidak Terpaksa

Pemerintah daerah harus melakukan monitoring yang ketat, termasuk testing dan pelacakan jika ada pengungsi yang bergejala Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat terdampak bencana sebisa mungkin menghindari lokasi pengungsian, jika tidak terpaksa. Sebab, pengungsian berpotensi menimbulkan klaster penyebaran baru Covid-19.

"Bagi masyarakat, apabila memungkinkan agar dapat menghindari lokasi pengungsian di tenda jika tidak terpaksa. Selain itu, manfaatkan tempat-tempat penginapan yang terdekat sebagai lokasi pengungsian," kata Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (15/10/2020).

Dia menyampaikan akan ada peningkatan curah hujan hingga 40 persen selama beberapa bulan ke depan akibat fenomena La Nina. Hal tersebut dapat memicu terjadinya bencana alam hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, dan puting beliung.

"Bahaya bencana alam ini sayangnya akan dihadapi oleh banyak masyarakat Indonesia di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang cukup menyulitkan dan membawa bahaya tersendiri pada keselamatan masyarakat," ujar Wiku.

Untuk itu, dia meminta pemerintah daerah menyiapkan protokol kesehatan di lokasi pengungsian, utamanya menjaga jarak. Pemerintah daerah juga diminta memastikan cadangan masker untuk masyarakat terdamlam bencana, hand sanitizer, hingga alat makan pribadi.

Wiku mengingatkan agar di setiap lokasi pengungsian harus ada petugas kesehatan. Selain itu, pemerintah daerah harus melakukan monitoring yang ketat, termasuk testing dan pelacakan jika ada pengungsi yang bergejala Covid-19.

"Kami meminta pada pemerintah daerah khususnya di daerah rawan bencana untuk segera menyiapkan segala peralatan dan fasilitas sesuai dengan protokol kesehatan," tutur Wiku.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Patuhi protokol kesehatan di pengungsian

Wiku memberi catatan kepada pemerintah daerah untuk melakukan upaya mitigasi sebelum bencana hidrometeorologi terjadi. Misalnya, memperbaiki tata kelola air dari hulu ke hilir, optimalisasi danau, embung, sungai, dan kanal agar dapat mengantisipasi debit air yang berlebih.

"Upaya mitigasi yang dapat dilakukan berkaca pada pengalaman menghadapi bencana alam pada tahun-tahun yang lalu," jelas Wiku.

Dia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama berada di lokasi pengungsian. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.

"Ingat protokol kesehatan merupakan langkah yang penting untuk melindungi diri kita dan orang-orang terdekat dari Covid-19," ucap Wiku.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.