Sukses

3 Hal Terkait KKB Tembak Tim Pencari Fakta di Papua, Dosen UGM Terluka

Satu anggota tim pencari fakta yakni Bambang Purwoko (Dosen UGM) mengalami luka terkena tembakan. Seorang anggota TNI pun menjadi korban.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah. Kali ini korbannya merupakan rombongan tim gabungan pencari fakta (TGPF) bentukan Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

Aksi penembakan tersebut terjadi di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita, Papua, Jumat (9/10/2020).

Saat itu, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bermaksud menuju ke Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya untuk mengusut kasus penembakan pendeta Yeremia Zanambani, pada 19 September lalu.

Dilaporkan ada dua orang yang menjadi korban penembakan KKB, yaitu anggota TNI dan seorang dosen. Keduanya kini tengah dalam perawatan intensif rumah sakit setempat.

"Saat ini korban masih dirawat di RSUD Sugapa dikawal oleh personel TNI," tutur Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangannya hari ini.

Sebelumnya, TGPF yang dibentuk oleh Menko Polhukam Mahfud Md ini berjumlah 30 orang. Mereka terdiri dari kalangan birokrat, tokoh gereja, tokoh adat, tokoh kampus, tokoh masyarakat, hingga BIN.

"Tim ini bukan pro justisia, proses hukum tetap berjalan di luar dan pelakunya segera dibawa ke pengadilan. Tim ini akan mencari hal lain di luar itu, lalu menghasilkan rekomendasi, langkah apa yang harus dilakukan pemerintah agar rakyat di sana tenang," ujar Mahfud, Senin, 5 Oktober 2020.

Berikut sederet hal terkait penembakan oleh KKB Papua terhadap rombongan tim pencari fakta bentukan Kemenpolhukam: 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Korban Militer dan Sipil

TGPF untuk kasus penembakan di Kabupaten Intan Jaya bentukan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa membenarkan hal tersebut.

"Info sementara benar. Terjadi pengadangan oleh KKB setelah lakukan olah TKP di Hitadipa menuju Sugapa," kata Suriastawa saat dikonfirmasi, Jumat (9/10/2020).

Menurut dia, serangan KKB tersebut memakan 2 korban. "Korban 1 militer dan 1 tim investigasi. Kronologis kejadian menyusul," singkat Suriastawa.

3 dari 4 halaman

Identitas Korban

Korban penyerangan KKB adalah Satgas Apter Hitadipa, Sertu Faisal Akbar yang mengalami luka tembak di pinggang. Kemudian Dosen UGM, Bambang Purwoko dengan luka tembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.

"Saat ini korban masih dirawat di RSUD Sugapa dikawal oleh personel TNI," tutur Suriastawa dalam keterangannya, Jumat (9/10/2020).

Menurut Suriastawa, rombongan TGPF lainnya kini sudah berada di Rumah Dinas Wakil Bupati Intan Jaya.

"Pukul 16.40 Wit korban tiba di UPTD RSUD Sugapa untuk tindakan medis," jelas dia.

4 dari 4 halaman

Pelaku Penembakan Diburu

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, anggota tim Satgas Nemangkawi dibantu Brimob dan TNI sudah diperintahkan untuk mengejar para pelaku yang melakukan penembakan rombongan TGPF tersebut.

"Kapolda Papua (Irjen Paulus Waterpaw) telah perintahkan Dirkrimum, Kasatbrimob untuk koordinasi dengan TNI dan satgas nemangkawi untuk mengejar pelaku penembakan di Intan Jaya," kata Awi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/10/2020).

Awi menyampaikan jajarannya juga tengah mengupayakan untuk segera mengevakuasi Bambang Purwoko dan Sertu Faisal yang mengalami luka tembak untuk segera dievakuasi ke Rumah Sakit agar mendapatkan penanganan lebih insentif.

"Mengupayakan segera untuk 2 korban yang tertembak dari 1 orang anggota TNI dan 1 orang dari TGPF untuk dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," jelas Awi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.