Sukses

Pemerintah Libatkan Tokoh Setempat Usut Penembakan Pendeta di Papua

Pemerintah membentuk tim gabungan mengusut kasus penembakan di Intan Jaya, Papua dan melaporkan setiap perkembangannya ke Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyampaikan, pemerintah akan mengusut tuntas kasus penembakan di Intan Jaya, Papua yang menewaskan dua prajurit TNI dan dua warga sipil yang salah satunya pendeta Yeremia Zanambani. Tim gabungan akan dibentuk dan melibatkan tokoh setempat.

"Pemerintah akan membentuk tim investigasi gabungan yang bisa lebih objektif menggali ini agar tidak menimbulkan kontroversi yang nanti selain melibatkan pejabat terkait dan terbatas, juga akan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan akademisi," tutur Mahfud saat konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).

Menurut Mahfud, tim tersebut akan menggali berbagai fakta di lapangan dan melaporkannya ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui dirinya selaku Menkopolhukam.

"Upaya untuk mengungkap kasus ini akan terus dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," jelas dia.

Sebelumnya, pemerintah membentuk tim investigasi mengusut kasus penembakan pendeta Yeremia Zanambani yang tewas di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua. Tim investigasi ini nantinya akan berkerja sama dengan pihak gereja, masyarakat adat dan pemerintah daerah untuk menemukan pelaku penembakan.

"Tindakan semena-mena ini tidak bisa dibiarkan, harus mendapatkan perhatian serius, dan diusut tuntas secara transparan dalam waktu yang singkat," ujar Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani dalam keterangan persnya, Senin 28 September 2020.

Jaleswari mengatakan, pemerintah berkomitmen menjaga hak keadilan dari almarhum sebagai warga negara Indonesia. Siapapun pihak yang bersalah akan ditindak tegas.

Dia mengatakan seruan dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Anggota DPR RI Dapil Papua, Organisasi gereja dan masyarakat di Provinsi Papua atas kasus ini, sudah diterima dengan baik oleh pemerintah. Jaleswari mengapresiasi peran aktif dari masyarakat Papua untuk penuntasan kasus ini.

"Pemerintah mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan sikap tenang dan bersama-sama menjaga perdamaian di tanah Papua," tegas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tembak Prajurit TNI dan Warga Sipil

Jaleswari juga menyampaikan rasa duka atas wafatnya pendeta Yeremia Zanambani yang juga Ketua Klasis Gereja Kemah Injil Indonesia. Pemerintah juga turut berduka atas gugurnya beberapa prajurit TNI serta warga sipil dalam aksi kekerasan di wilayah tersebut.

Adapun prajurit TNI yang gugur akibat aksi penembakan tersebut adalah Serka Sahlan dan Pratu Dwi Akbar Utomo. Sementara, warga sipil yang menjadi korban adalah Laode Anas, Bahdawi, dan Fatur Rahman.

"Atas kejadian tersebut, pemerintah akan lakukan pendampingan dan bantuan yang dibutuhkan kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Jaleswari.

Sebelumnya, pada tanggal 19 September 2020, terjadi insiden penembakan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua terhadap seorang tokoh agama Pendeta Yeremia Zanambani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.