Sukses

Cerita Pilu Pasien Positif yang Satu Keluarga Terinfeksi Covid-19

Saat ini, Welky masih terbaring di tempat tidur rumah sakit. Ia menceritakan bahwa dampak Covid-19 sangat menyiksa.

Liputan6.com, Jakarta - Pasien positif Covid-19 yang seluruh anggota keluarganya juga positif, Welky Pakpahan ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa dampak terpapar virus corona itu sangat menyeramkan.

"Dampaknya itu seperti saya sekarang tinggal di rumah sakit sendiri, pisah dari anak-istri, dan seluruh keluarga harus swab Test. Beruntung anak istri saya negatif," ujar Welky Pakpahan via video call untuk talkshow BNPB, Senin sore (28/9).

Saat ini, Welky masih terbaring di tempat tidur rumah sakit. Ia menceritakan bahwa dampak Covid-19 sangat menyiksa. Welky merupakan salah satu korban Covid-19 klaster keluarga. Ayah, ibu, dan adiknya positif terpapar virus Corona.

Akibatnya, pola hubungan sosial keluarga inti menjadi berubah drastis. Bukan hanya itu saja. Seisi rumah disterilkan dan tinggal terpisah dari keluarga, dipisahkan dari anak istri.

Welky masih ingat betul dirinya hadir di acara kumpul keluarga pada hari Minggu. Sehari setelah pertemuan itu tubuh Welky mengalami demam dengan suhu badan naik turun.

“Hari Kamis-nya persendian lemas banget. Saya sudah feeling sepertinya kena Covid-19," ungkap Welky.

Kemudian, hasil tesnya positif. Dia pun langsung meminta seluruh anggota keluarga melakukan swab test, termasuk asisten rumah tangganya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hindari Perkerumunan

Welky sangat prihatin terhadap orang-orang yang masih sering berkerumun dan 'nongkrong' tanpa mematuhi protokol kesehatan. Ia menilai kelompok yang masih cuek dan tetap berkerumun itu tidak mengetahui orang tanpa gejala (OTG). Kasihan orang tua yang menjadi korbannya.

"Harusnya sabar aja dulu sampai Covid-19 ini selesai. Yang lebih berisiko itu orang tua dan yang punya komorbid," ujarnya.

"Mereka jarang keluar rumah jadi kita-kita ini yang aktif perlu menjaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan. Begitu terkena bisa menular ke orang tua," tambahnya.

Reporter: Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.