Sukses

Angka Kematian Covid-19 Naik 18,9 Persen, Tertinggi di Jawa Tengah

Angka kematian di Jawa Tengah bertambah 46 orang, DKI Jakarta 32 orang, Aceh 26 orang, Sumatera Utara 24 orang, dan Sumatera Barat naik 13 orang.

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, angka kematian akibat virus corona di Indonesia mengalami peningkatan dari pekan sebelumnya. Wiku menyebut jumlah kasus kematian Covid-19 di Tanah Air naik sebesar 18,9 persen.

"Secara nasional jumlah kematian naik 18,9 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Di mana, kenaikan tertinggi yang pertama ada di Jawa Tengah," kata Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (22/9/2020).

Menurut dia, angka kematian di Jawa Tengah bertambah 46 orang, DKI Jakarta 32 orang, Aceh 26 orang, Sumatera Utara 24 orang, dan Sumatera Barat naik 13 orang. Wiku juga membeberkan lima provinsi dengan persentase kematian Covid-19 tertinggi.

Kelima provinsi itu antara lain, Jawa Timur 7,29 persen, Jawa Tengah 6,47 persen, Sumatera Selatan 6,04 persen, Nusa Tenggara Barat, 5,91 persen, dan Bengkulu 5,85 persen. Wiku menuturkan, pemerintah daerah dapat meningkatkan testing serta pelacakan (tracing) pasien Covid-19 untuk menurunkan persentase kematian.

"Dengan cara meningkatkan testing serta tracing maka 5 daerah ini dalam beberapa minggu ke depan seharusnya bisa menurunkan kasus kematiannya menjadi paling tidak sama dengan rata-rata nasional," ujar Wiku.

Sementara itu, angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia naik 35,8 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Adapun DKI Jakarta menjadi daerah tertinggi yakni, naik 1.540 pasien sembuh.

Kemudian disusul berturut-turut Jawa Barat naik 1.093 orang, Jawa Tengah 845 orang, Aceh 730 orang, dan Kepulauan Riau naik 247 orang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Berpuas Diri

Wiku meminta kepala daerah yang berhasil menurunkan kasus Covid-19 tak berpuas diri dan tetap melakukan monitoring protokol kesehatan.

"Harus dijaga jangan sampai longgar atau kendur. Hal ini dalam rangka mengupayakan agar kasus positif Covid-19 dapat terus ditekan," tutur Wiku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19