Mendagri Minta Kepala Daerah Terus Sosialisasi Bahaya Covid-19

FOTO: Mendagri Tito Karnavian Sambangi KPU — Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat mengunjungi Kantor KPU, Jakarta, Kamis (30/7/2020). Kunjungan Tito Karnavian dalam rangka membahas pelaksanaan Pemilihan Serentak 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyarankan kepada Pemerintah Kota Depok melibatkan tokoh masyarakat dalam mensosialisasikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 kepada masyarakat.

"Saya melihat di sini (Kota Depok) ketokohan agama sangat kuat sekali gunakan juga jalur ketokohan untuk sosialisasi," kata Tito, Kamis (13/8/2020).

karena itu, dia meminta agar Pemkot Depok terus melakukan sosialisasi bahaya Covid-19. Menurutnya virus asal Wuhan China ini menyerang siapa saja, tanpa memandang status sosialnya.

"Diberikan pengenalan mengenai masalah ini, diberikan juga penjelasan tentang korban-korban yang ada. Sekarang sudah banyak ulama menjadi korban. Tampilkan di mereka ulama ini, kepala daerah ini yang meninggal sehingga mereka oh iya bener apalagi kalau ada video pernyataan orang-orang yang tertular Covid-19," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mendagri Tito mengakui ada usulan dari sejumlah pihak untuk mengevaluasi pelaksanaan pilkada langsung.

2 dari 2 halaman

Gunakan Masker

Menurut Tito, kearifan lokal masyarakat di sejumlah daerah efektif mencegah penyebaran Covid-19. Tito mencontohkan seperti di Bali dan Yogyakarta.

"Kasus Covid-19 di Bali terkendali karena menerapkan local wisdom. Demikian juga Yogyakarta. Di sana menggunakan jalur trardisional wayang dalam pengendalian sosial," ujar dia.

Tito menuturkan, memproteksi diri dari Covid-19 ada empat cara yakni pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan menghindari kerumunan. Tito menjelaskan salah salah satunya yakni penggunaan masker.

"Bisa menekan 50 sampai 60 persen penyebaran Covid-19,” ucap dia.

COVID-19
Bencana Alam
Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China
Lihat Selengkapnya
COVID-19
virus corona