Sukses

Istana Sebut Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Singapura dan Malaysia

Dia menjelaskan, sejak awal Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah membuat kebijakan untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan beberapa negara lain meski terkontraksi minus 5,32 persen. Menurut dia, banyak negara yang ekonominya terkontraksi lebih tajam dari Indonesia akibat pandemi virus corona (Covid-19).

"Pertumbuhan negatif atau kontraksi ekonomi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, hampir seluruh negara mengalami hal serupa, bahkan dengan kontraksi yang lebih tajam," ujar Arif kepada wartawan, Senin (10/9/2020).

Dia menyebut pertumbuhan ekonomi Uni Eropa minus 14,4 persen dan Amerika Serikat mengalami minus 9,5 persen. Hal serupa juga terjadi di Singapura yang ekonominya terkontraksi minus 12,6 persen serta Malaysia minus 8,4 persen.

"Artinya kondisi kita relatif lebih (baik) dibandingkan dengan beberapa negara tersebut," katanya.

Dia menjelaskan, sejak awal Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah membuat kebijakan untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari Covid-19. Hal inilah yang membuat kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dari beberapa negara lain.

"Sejak awal Presiden memberikan arahan untuk melakukan program dan fasilitas yang sifatnya counter cyclical untuk mendorong ekonomi domestik khususnya konsumsi masyarakat sehingga tidak membuat ekonomi kita terkontraksi lebih dalam lagi," jelas Arif.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Momentum Perbaikan

Berdasarkan data Juli, Arif menuturkan mulai adanya perbaikan-perbaikan seperti, manufacturing PMI yang meningkat dari 39,1 pada Juni menjadi 46,9 pada Juli. Pemerintah menargetkan manufacturing PMI ini bisa naik di atas 50 di Agustus ini.

Begitu pula dengan pertumbuhan kredit perbankan yang mulai ada tanda perbaikan pada bulan Juli lalu. Dia meyakini apabila hal tersebut ditingkatkan maka ekonomi Indonesia dapat tumbuh positif di kuartal III 2020 dan terhindar dari jurang resesi.

"Jika momentum perbaikan ini bisa kita jaga dan tingkatkan, maka kuartal III ini ekonomi kita bisa segera pulih," tutur Arif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.