Sukses

Pemprov DKI Ajukan Pinjaman Rp 2,8 Triliun untuk Pulihkan Ekonomi akibat Covid-19

Bappeda DKI Jakarta Nasruddin Djoko menyatakan, besaran tersebut untuk pengajuan di 2020 dan diprioritaskan untuk pengendalian banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta mengajukan pagu pinjaman untuk program pengendalian banjir dan pembangunan infrastruktur pariwisata hingga olahraga untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sebesar Rp 2,8 triliun.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Nasruddin Djoko menyatakan, besaran tersebut untuk pengajuan di 2020 dan diprioritaskan untuk pengendalian banjir.

"Kalau program pengendalian banjir itu sebesar kurang lebih Rp 1,7 triliun di 2020," kata Nasruddin, Selasa (4/8/2020).

Sedangkan untuk pagu pinjaman untuk pengembangan infratrukstur olahraga sebanyak Rp 1,1 triliun. Kata dia, pagu pinjaman ini terkait dengan pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar Rp 12,5 triliun.

Selain itu, Pemprov DKI juga mengajukan pagu pinjaman sebesar Rp 6,1 triliun di 2021 dengan rincian Rp 3,6 triliun untuk pengendalian banjir. Sedangkan sisanya Rp 2,5 triliun untuk pembangunan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan, dan sarana olahraga.

"Ini usulan kita ya, kami belum berani bilang ini sudah jadi pinjaman. Ini masih terus digodok karena ada yang disebut dengan maksimal pagu," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diteken Anies

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meneken surat perjanjian kerja sama pinjaman pemulihan nasional dengan Kementerian Keuangan dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero. Pada perjanjian pinjaman ini, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan pinjaman sebesar Rp 12,5 triliun.

Anies merinci pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk beberapa sektor; pengendalian banjir, peningkatan layanan air minum, pengelolaan sampah, peningkatan infrastruktur transportasi, peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan, dan olahraga.

"Jadi, Jakarta memiliki porsi yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia karena itu bila kita bisa mempercepat pemulihan di Jakarta akan berdampak nasional," ujar Anies, Jakarta, Senin (27/7/2020).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi atau pencairan pinjaman untuk Pemprov DKI akan dilakukan sebanyak dua tahap. Tahap pertama, pencairan akan dilakukan pada 2020 dengan nilai pinjaman Rp 4,5 triliun, dan untuk tahap kedua sebesar Rp 8 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.