Sukses

Diduga Mabuk, Oknum Kepsek SD Negeri di Bekasi Aniaya Satpol PP

Penganiayaan tersebut dipicu kekesalan pelaku terhadap korban terkait pemecatan salah satu guru di sekolah pelaku.

Liputan6.com, Bekasi - Seorang Tenaga Harian Lepas (THL) Satpol PP di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengaku telah dianiaya seorang oknum kepala sekolah (kepsek) SD Negeri. Korban FA, menyebut pelaku dalam pengaruh minuman keras saat melakukan penganiayaan.

Menurut penuturan FA (28), peristiwa tersebut terjadi pada Kamis 30 Juli 2020 sekira pukul 23.45 WIB, di Kampung Kandang, Desa Sukasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat itu korban diminta oleh rekan pelaku untuk menemuinya.

Sesampainya korban di lokasi di lokasi, di sana sudah menunggu pelaku bersama 8 orang rekannya yang diduga tengah dalam kondisi mabuk. Pelaku lalu menghampiri korban sambil memaki, lalu kemudian memukul wajah korban.

"Waktu saya sampai di sana, bukan disambut dengan baik, tapi langsung dipukul," kata korban di Bekasi, Selasa (4/8/2020).

Karena menduga pelaku di bawah pengaruh alkohol, korban pun tak berniat melawan. Ia hanya meminta pertolongan warga sekitar yang akhirnya mengamankan pelaku.

"Waktu diinterogasi warga dan kawan saya, pelaku ketahuan mabuk. Makanya saya enggak ladenin karena ngomongnya ngawur," ujarnya.

Menurut korban, penganiayaan tersebut dipicu kekesalan oknum kepsek SDN di Bekasi terhadap dirinya terkait pemecatan salah satu guru di sekolah pelaku. Guru berinisial EP itu tidak terima dipecat sepihak oleh pelaku, dan meminta bantuan korban untuk dicarikan pengacara.

"Tapi anggapan pelaku, saya yang ngasih pengacara, makanya dia kesal," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Melapor

Atas kejadian tersebut, korban pun melapor ke Polsek Serang Baru. Ia juga meminta dinas terkait untuk memberikan sanksi kepada pelaku, atas perilakunya yang telah mencemarkan nama baik sekolah dan tak mencerminkan seorang pendidik.

"Saya akan melaporkan ke Disdik, karena kelakuannya bukan lagi seperti guru. Langsung main pukul aja tanpa tahu persoalan sebenarnya apa," tukasnya.

Sementara Kapolsek Serang Baru, AKP Rasyid, hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut.

(Bam Sinulingga)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.