Sukses

Sekjen PDIP: Kalaupun Reshuffle Kabinet, Pasti Berbasis Evaluasi

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif alias hak mutlak presiden.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dan para pembantu presiden di kabinet haruslah yang sigap, memiliki kepemimpinan yang bagus, dan berani mengambil risiko. Khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang dampaknya memberatkan masyarakat.

Hal itu disampaikan Hasto menjawab pertanyaan soal reshuffle kabinet di sela-sela Rakor Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDIP, di kantor pusat Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (11/7/2020).

Kata dia, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif alias hak mutlak presiden. Dan pihaknya meyakini ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi melaksanakan reshuffle, pasti berbasis evaluasi serta kajian yang mendengar aspirasi masyarakat.

Namun, mengingat Indonesia menghadapi berbagai krisis akibat Covid-19, pihaknya merasa diperlukan suatu leadership, kemampuan manajerial, gerak cepat, serta keberanian mengambil resiko dari setiap jajaran kabinet.

"Pembantu Presiden harus sigap harus punya kemampuan leadership yang baik. Sehingga tanpa diperintah oleh Presiden langsung bergerak untuk menjadikan kementerian yang dipimpinnya itu terdepan. Baik itu dari aspek politik, dari aspek perekonomian, maupun di dalam gerak bersama rakyat untuk menghadapi berbagai persoalan-persoalan yang tidak mudah ini," tambah politikus PDIP ini. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Para Menteri Tunjukkan Soliditas

Dia juga menuturkan, para menteri yang merupakan kader partainya, terus menunjukkan soliditas yang kuat. Partai juga terus mendorong mereka agar menjadi pembantu yang efektif bagi Presiden Jokowi.

"Jadi mereka menunjukkan kinerja terbaik bagi Pak Jokowi dan semuanya kan untuk bangsa dan negara Indonesia," pungkas Hasto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.