Sukses

Gugus Tugas: Ada Kesamaan Pola Penyebaran COVID-19 di Secapa AD dan Pusdikpom

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Barat menyatakan klaster baru di dua tempat pendidikan TNI AD.

Liputan6.com, Jakarta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Barat menyatakan klaster baru di dua tempat pendidikan TNI AD, yakni Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) dan Pusat Pendidikan Polisi Militer Angkatan Darat (Pusdikpom AD) tidak saling berkaitan.

"Tidak ada hubungannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani di Gedung Sate, Kota Bandung, Antara, Sabtu (11/7/2020).

Hanya saja, ia menduga, pola penyebaran wabah COVID-19 yang terjadi di dua tempat tersebut ada kesamaan pola. Menurutnya pola penyebaran yang terjadi adalah transmisi lokal para anggota TNI yang ada di dua tempat tersebut.

Karena, kata dia, seluruh peserta maupun pendidik yang ada di tempat tersebut berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Dia pun masih mengkaji awal mula masuknya virus tersebut hingga menyebabkan klaster baru.

"Karena memang Jawa Barat ini pusat dari berbagai pendidikan kedinasan, (pola penyebarannya) kurang lebih sama," kata Berli.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pusat juga telah menyatakan bahwa Secapa AD menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 dengan sekitar 1.200 orang yang dinyatakan positif.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

99 Orang Positif Covid-19

Selain itu, Wali Kota Cimahi Ajay M Priyatna juga menyatakan dan membenarkan adanya klaster baru di Pusdikpom AD. Di tempat pendidikan itu, ada sebanyak 99 orang yang dinyatakan positif COVID-19.

Kini dua tempat tersebut telah dilakukan karantina wilayah dengan menutup rapat seluruh akses keluar masuk. Selain itu, gugus tugas juga melakukan pemeriksaan dan pelacakan bagi masyarakat sekitar dua tempat tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.