Sukses

Transaksi Narkoba Secara Online di Bogor Marak

Berbekal akun anonim dan teman di jasa pengiriman, cara ini dianggap lebih aman dari intaian para penegak hukum.

Liputan6.com, Jakarta - Modus peredaran narkoba kini semakin beraneka ragam. Banyak pengedar memanfaatkan teknologi untuk memasok narkoba pada pelanggan.

Transaksi tanpa perlu berjumpa antara bandar besar dengan pengedar maupun pemakai mengubah konsep perdagangan narkoba di sejumlah daerah khususnya di Kota Bogor, Jawa Barat.

Berbekal akun anonim dan teman di jasa pengiriman, cara ini dianggap lebih aman dari intaian para penegak hukum.

Maraknya praktik perdagangan narkoba secara daring ini menyusul ditangkapnya tiga pengedar sabu pada Sabtu (13/7/2020) kemarin.

MS (26), MN(21) dan RS (31) dicokok Satuan Anti Narkoba Polresta Bogor Kota di SPBU, Kecamatan Bogor Barat.

"Mereka memesan sabu sebanyak 4 bungkus klip kecil totalnya seberat 3 gram, rencananya mau dijual krmbali," kata Kasat narkoba Polresta Bogor Kota, Kompol Indra Sani, Kamis (9/7/2020).

Berdasar penyelidikan polisi, mereka ini membeli narkoba jenis sabu melalui media sosial Instagram dan dipaketkan melalui jasa pengiriman. Pembayaran pun dilakukan via transfer terlebih dahulu sebelum bandar memproses pesanan.

"Calon pembeli bisa memilih paket atau ukuran yang sudah disediakan," ujar Indra.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelabui Jasa Pengiriman

Bandar narkoba ini melakukan modusnya dengan mengamuflasekan barang dagangan di Instagram dan Facebook dengan kata-kata tertentu sebagai isyarat.

"Bandar ini menggunakan akun anonim dan akun ini masih belum terungkap," ungkapnya.

Selain itu, untuk pengiriman biasanya mengelabui jasa pengiriman dengan memasukan sabu ke dalam wadah atau rokok maupun benda lainnya. Ada pula yang sudah kerja sama dengan oknum di jasa pengiriman barang.

"Cara mengedarkan narkoba di Instagram atau Facebook ini dianggap lebih aman dan pendistribusiannya yang pasti memesan melalui salah satu jasa pengiriman barang," kata dia.

Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan pemantauan di jejaring media sosial guna mengungkap peredaran narkoba secara daring ini. Terutama menangkap bandar besar yang berada di balik akun anonim itu.

"Untuk kasus yang sedang ditangani ini, dipastikan kalau sabu itu berasal dari luar Kota Bogor. Sebab, di Kota Bogor sudah tidak ada lagi rumah produksi," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.