Sukses

Ancaman Reshuffle Kabinet, Dasco Gerindra: Menteri Kami Sudah Kerja Maksimal

Dasco menilai, sikap Jokowi lebih bersikap tegas agar dana penanganan Covid-19 segera disalurkan dan tepat sasaran.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengancam mereshuflle menterinya yang kerjanya biasa-biasa saja di tengah pandemi Covid-19. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad tidak merasa Presiden mengancam tapi lebih kepada evaluasi kinerja.

"Pak Presiden bukan ancam mengancam. Ya soal apa namanya penilaian atau evaluasi kita serahkan kepada presiden yang mengangkat para menteri," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/7).

Dasco menilai, sikap Jokowi lebih bersikap tegas agar dana penanganan Covid-19 segera disalurkan dan tepat sasaran. Dia mengapresiasi sikap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kalau soal reshuffle itu tergantung dari presiden karena hak prerogatif presiden setelah melakukan evaluasi kinerja para menteri," kata dia.

Dasco pun mengklaim, bahwa saat ini kerja menteri dari Gerindra di kabinet Indonesia Maju sudah maksimal. Yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri KKP Edhy Prabowo.

"Gerindra sendiri merasa menteri kami yang di kabinet sudah melakukan kerja maksimal. Tapi itu tergantung dari evaluasi Pak Presiden," ucapnya.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Jengkel

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja para menterinya yang tidak ada kemajuan signifikan. Menurut dia, seharusnya para menteri bekerja lebih keras di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 18 Juni 2020. Dalam rapat yang dihadiri para menteri, nada bicara Jokowi meninggi.

"Ini extraordinary. Saya harus ngomong apa adanya, enggak ada progres yang signifikan. Enggak ada," tegas Jokowi dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

Jokowi menyoroti kinerja Kementerian Kesehatan yang dinilai belum maksimal dalam membelanjakan anggaran. Menurut dia, anggaran Kementerian Kesehatan yakni Rp 75 triliun. Namun yang dibelanjakan baru 1,53 persen.

Padahal, anggaran yang dibelanjakan kementerian akan membuat uang beredar di masyarakat semakin banyak. Hal itu dapat meningkatkan konsumsi masyarakat.

"Pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialias, untuk tenaga medis, segera keluarkan. Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan. Ini sudah disediakan Rp 75 triliun seperti itu," jelasnya.

Selain bidang kesehatan, Jokowi juga menyinggung penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat di masa pandemi corona. Dia meminta agar bansos tersalurkan kepada masyarakat, khususnya yang terdampak pandemi corona.

"Bansos yang ditunggu masyarakat segera keluarkan. Kalau ada masalah lakukan tindakan-tindakan lapangan. Meskipun sudah lumayan, tapi baru lumayan. Ini extraordinary, harusnya 100 persen," tutur Jokowi.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.