Sukses

Kala Manusia Silver Menjamur di Tangsel Usai Lebaran

Terbukti, dalam sehari saja, ada 11 manusia silver yang diamankan bersama 7 gelandangan oleh Satpol PP Tangsel. Berikut selengkapnya.

Liputan6.com, Jakarta - Belasan pengamen dengan mewarnai tubuh dengan cat silver diamankan Satpol PP Kota Tangerang Selatan, Kamis 28 Mei 2020. Usai lebara, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang lebih dikenal dengan manusia silver itu, banyak ditemukan di berbagai lampu merah jalan utama Tangsel.

Terbukti, dalam sehari saja, ada 11 manusia silver yang diamankan bersama 7 gelandangan oleh Satpol PP Tangsel.

"Jumlah 18 orang yang kami amankan. Terdiri dari 7 gelandangan dan pengemis, serta 11 orang manusia silver," ujar Kepala Seksie Penyidikan Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Tangsel, Muchsin Alfachri, Kamis.

Saat diamankan, para manusia silver dan gelandangan tersebut sempat main petak umpet dengan petugas. Ada yang bersembunyi di kebun kosong milik warga, bersembunyi di toilet warga, ada juga yang mencoba langsung kabur. Namun, petugas Satpol PP yang sudah hapal kelakuan mereka, dengan mudah menemukannya.

Selanjutnya, seluruh PMKS yang terjaring dibawa ke rumah singgah milik Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan, untuk dilakukan pembinaan.

"Kami bawa ke dinsos. Disana akan dibina selama 7 hari. Sanksi dan sebagainya oleh Dinsos," kata Muchsin.

Menurut Muchsin, petugas Satpol PP mengenakan masker selama bertugas, termasuk saat mengamankan para manusia silver tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dibina

Kepala Dinas Sosial Wahyunoto mengatakan, telah menerima pelimpahan PMKS dari Satpol PP Tangerang Selatan. Selanjutnya para PMKS ini, dilakukan pembinaan berupa bimbingan dan konseling.

"Kita data, didaftar, diberi peringatan dan membuat surat penyataan untuk menjadi sasaran program dan kegiatan pembinaan. Bemtuknya bisa bimbingan, konseling dan lain-lain," tutur Wahyu.

Menurut dia, tidak semua PMKS adalah warga asal Tangsel. Mayoritas justru berasal dari luar Tangsel.

Ketika ditemukan PMKS bukan asal Tangsel, pihaknya akan berkordinasi dengan Dinsos daerah masing-masing.

"Untuk yang warga Tangsel dikembalikan ke orang tua masing-masing dan warga dari luar Tangsel, kami koordinasi dengan Dinsos daerah masing-masing," kata Wahyu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.