Sukses

Menristek: Skrining dan Diagnosis Berperan Penting Dalam New Normal Life

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan skrining dan diagnosis berperan strategis di kondisi normal baru.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan skrining dan diagnosis berperan strategis di kondisi normal baru.

"Salah satu yang paling penting dalam perspektif kami adalah skrining dan diagnosis," kata Menristek dalam gelar wicara virtual, di Jakarta, Rabu (27/5/2020).

Ia mengatakan skrining dan diagnosis akan berperan sebagai penyeleksi untuk memastikan orang yang berkumpul dalam keadaan tidak terinfeksi COVID-19.

Jika ada yang terinfeksi COVID-19, katanya, maka akan segera dipisahkan dari yang tidak terinfeksi dalam rangka memutus rantai penularan COVID-19, dan mereka akan menerima perawatan.

Skrining dilakukan dengan tes cepat (rapid test) deteksi COVID-19, sedangkan diagnosis COVID-19 dilakukan melalui tes swab dengan uji polymerase chain reaction (PCR).

Tes cepat dilakukan terhadap mereka yang akan mendatangi tempat kerumunan yang bersifat temporer seperti di stasiun dan bandara.

"Untuk mencegah terjadinya paparan dari virus COVID-19 maka harus dipastikan ada 'rapid test' sehingga ada skrining siapa yang boleh masuk atau siapa yang boleh ikut dalam suatu aktivitas tertentu," kata Menristek seperti dikutip dari Antara.

Sementara, uji PCR harus diwajibkan untuk kerumunan yang sifatnya permanen seperti di kantor dan pabrik.

"Sehingga kita bekerja atau datang ke suatu pertemuan itu dalam kondisi yang lebih secure (aman), kita tidak terlalu khawatir dengan adanya COVID-19," ujarnya.

Selain penguatan di bidang skrining dan diagnosis COVID-19, Bambang menyatakan hal lain yang juga penting dilakukan untuk menjalani hidup pada normal baru adalah tetap menjalankan protokol COVID-19 secara disiplin.

Ia mengatakan perlu dipahami bahwa normal baru adalah kondisi di mana belum ada obat atau vaksin COVID-19 sehingga orang harus berupaya menghindari kemungkinan terpapar oleh virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Protokol Kesehatan Harus Dilaksanakan Konsisten

Oleh karena itu, protokol COVID-19 masih tetap harus dilakukan dengan konsisten sebagai upaya pencegahan penularan penyakit itu.

Masyarakat harus tetap menjaga jarak, menggunakan masker jika keluar rumah dan mencuci tangan sekaligus menjaga daya tahan tubuh.

"Normal baru menurut saya harus kita ikuti bagaimana kita bisa melakukan aktivitas tanpa kita khawatir terpapar dengan COVID-19 sejauh protokol dijalankan dengan 'strict' (ketat) dan didukung oleh keberadaan alat yang memadai," ujar Bambang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.