Liputan6.com, Jakarta - Semangat perjuangan melawan penyebaran Covid-19 juga hinggap di Perkumpulan Keluarga Trisakti (Perkatri). Bekerjasama dengan PT. Kinglab Indonesia, Perkatri menghibahkan satu set unit PCR lengkap berikut reagennya kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Reagen merupakan bahan kimia yang kalau dicampur-campur akan menghasilkan reaksi yang dipakai mendeteksi virus Corona. Kalau reagennya PCR berarti bahan kimia yang dibutuhkan untuk bisa mendeteksi virus Corona yang ada di sampel swab.
Baca Juga
Satu unit PCR tersebut memiliki teknologi terbaik yang dibuat oleh GeneReach Biotechnology Corp yang dapat bekerja secara otomatis, efektif, dan efisien serta berbasis real time.
Alat dimaksud bernama Pockit Central PCR buatan Taiwan ini diyakini merupakan salah satu kunci keberhasilan negara tersebut dalam penanganan Covid-19. Pockit Central PCR ini juga sudah digunakan di beberapa wilayah di Indonesia.
"Pengerjaanya pun lebih mudah tanpa terbatasi kurangnya tenaga ahli yang khusus mengoperasikan PCR, selain itu hasil test swab Covid-19 sudah didapatkan dalam waktu 85 menit," ungkap Sekjen Perkatri, Saut Mangatas Sinaga, Kamis (14/5/2020).
Dalam penyerahan hibah PCR beserta Reagennya yang bernilai lebih dari satu milyar rupiah itu diwakili empat orang perwakilan dari Perkatri, yaitu Saut Mangatas Sinaga, ST, M.Ars, Andri Yusana, Maria, dan Yusup Pratomo.
Bantuan itu diterima langsung oleh Kepala BNPB/Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bapak Letjen TNI Doni Monardo di Graha BNPB Jakarta.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menyampaikan, ketersediaan reagen untuk melakukan tes PCR sudah ada 200.000 buah. Reagen adalah salah satu cairan yang biasanya digunakan di laboratorium.
Rencananya Digunakan di Bandara
Oleh Gugus Tugas, PCR tersebut rencananya akan difungsingkan di Bandara selama masa pandemi Covid-19.
"Alat tersebut bekerja dengan robotik sehingga keamanan tenaga kesehatan dapat lebih terjamin, dikarenakan kontak dengan sampel Covid-19 akan lebih singkat," jelas Saut.
Dia berharap bisa memberikan motivasi, serta dapat mendorong organisasi-organisasi perguruan tinggi lain untuk dapat turut andil dalam membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Diharapkan Indonesia segera kembali pulih," pungkas dia.
Advertisement