Sukses

500 Tes PCR Covid-19 Dilakukan di 7 Titik Perbatasan Kota Bekasi

Masyarakat yang akan menjalani tes PCR, kata dia, akan didata terlebih dulu oleh petugas.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Kota (Pemkot) Bekasi melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) serentak di 7 titik perbatasan, sebagai upaya percepatan penanggulangan pandemi Covid-19. Tes PCR ini dilakukan kepada pengguna jalan yang akan masuk maupun keluar Kota Bekasi, Jawa Barat.

Ketujuh titik perbatasan yang melakukan PCR test, di antaranya perbatasan Jatiwaringin, Lubang Buaya-Taman Mini Pondokgede, Sumber Artha Kalimalang, Harapan Indah, Bulak Kapal Bekasi Utara, perbatasan Bantargebang-Kabupaten Bogor, dan Stasiun Bekasi.

"Jadi totalnya ada 7 lokasi dan jumlah PCR yang dilakukan ada 502. Karena memang episentrum dari Covid-19 ini di Jakarta, makanya lebih banyak yang pola pergerakannya menuju Jakarta," kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto kepada Liputan6.com, Selasa (5/5/2020).

Masyarakat yang akan menjalani tes, kata dia, akan didata terlebih dulu oleh petugas. Bagi yang hasilnya positif, akan langsung dilakukan karantina, baik secara mandiri maupun di rumah sakit rujukan Covid-19.

"Kalau PCR kan cepat, mungkin tidak lebih dari 2 jam. Kalau 500, ya mungkin nanti sekitar tengah hari itu sudah bisa kita ketahui berapa jumlah hasil yang bisa kita dapatkan hari ini," papar Tri.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Deteksi Titik Potensi Covid-19

Ketua Satgas Darurat Penanggulangan Bencana Covid-19 itu berharap dengan dilakukannya PCR test, mampu memetakan secara random titik-titik yang masih berpotensi menjadi wilayah pandemi Covid-19 di Kota Bekasi.

"Semua pihak dilibatkan dalam rangka percepatan dan pelayanan, terutama Puskesmas yang dekat lokasi pelaksanaan PCR ini," tandasnya.

Seperti diketahui, PCR saat ini digunakan untuk mendiagnosis virus Covid-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik virus Corona dari cairan dahak atau lendir yang diambil dari bagian antara hidung dan tenggorokan. Cairan ini kemudian diperiksa di laboratorium milik Dinkes Kota Bekasi untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.