Sukses

Langkah Anies Baswedan Perangi Virus Corona di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan adanya penurunan jumlah kasus virus Corona atau Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan adanya penurunan jumlah kasus virus Corona atau Covid-19. Namun dia menilai hal tersebut bukan berarti Jakarta sudah aman dari penyebaran virus Corona.

"Jadi adanya peristiwa penurunan beberapa hari ini, tidak boleh diartikan ini selesai. Jakarta masih belum merdeka dari Covid. Kita masih harus bertempur melawan Covid-19," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Jumat (1/5/2020).

Karena hal itu, dia meminta penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dapat lebih ditingkatkan lagi. Yakni pelaksanaan itu dapat lebih diperketat.

"Ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB-nya kendor. Kita harus lebih disiplin lebih ketat karena masih ditemukan kasus-kasus positif di masyarakat," ucapnya.

Selain itu mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini akan menerapkan beberapa langkah untuk menekan penyebaran virus Corona.

Berikut sejumlah langkah yang disiapkan Anies Baswedan saat perpanjangan pelaksanaan PSBB yang telah dirangkum Liputan6.com:

1. Siapkan 20 Juta Masker Kain

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan telah menyiapkan 20 juta masker untuk dibagikan ke warga Jakarta.

"Di Jakarta sedang dalam proses distribusi masker nantinya akan ada 20 juta masker yang nantinya akan dibagian di seluruh penduduk di Jakarta," kata Anies Baswedan di Jakarta, Jumat (1/5/2020).

Setiap orang, kata Anies, akan mendapat 2 masker. Sehingga semua warga DKI Jakarta wajib menggunakan masker. Baik yang sakit maupun sehat.

"Ini wajib digunakan, ini salah satu alat paling efektif untuk cegah penularan, baik yang membawa Covid-19 yang tidak punya Covid-19 juga harus pakai, sehingga potensi tertular juga kecil," tandas Anies.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Pembatasan Pergerakan Masyarakat

Tak ingin kasus Corona kembali meningkat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memperketat aturan masuk ke Ibu Kota usai Lebaran nanti.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pemprov tengah menyusun aturannya.

"Kita sedang menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang masuk Jakarta sesudah musim Lebaran. Karena itu bagi warga Jakarta, seperti juga arahan bapak Presiden untuk tidak meninggalkan tempat kegiatan saat ini, tidak mudik tidak pulang kampung," ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Jumat (1/5/2020).

Dia menyarankan agar warga untuk menaati anjuran tersebut selama wabah Corona berlangsung. Jika tidak, ada kemungkinan, anda sulit masuk kembali ke Jakarta.

Anies menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan memperketat aturan masuk ke Ibu Kota selama PSBB Corona masih berlangsung.

"Karena bila Anda pulang, belum tentu bisa kembali Jakarta dengan cepat. Jadi hati-hati kalau pulang belum tentu bisa masuk Jakarta kembali dalam waktu singkat. Kita sedang menyusun regulasinya. Nanti kalau sudah selesai akan dikeluarkan dan akan ada pembatasan amat ketat untuk masuk Jakarta," kata Anies.

3 dari 3 halaman

3. Distribusi Bansos Sembako

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan warganya yang terdampak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan mendapat bantuan sosial (Bansos) jelang Idul Fitri. Bansos akan diberikan sepuluh atau seminggu sebelum hari raya.

"Dari DKI sendiri nanti akan memberikan bingkisan bantuan sosial menjelang idul fitri yang nanti proses eksekusinya seminggu atau 10 sebelum lebaran," katanya saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/5/2020).

Dia menjelaskan, jumlah penerima Bansos jelang lebaran lebih banyak dibanding distribusi saat PSBB pertama, 9 hingga 24 April. Jumlah penerima Bansos pada tahap pertama berjumlah 1,2 juta kepala keluarga.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku jumlah tersebut tidak sepenuhnya akurat, namun ia memastikan jumlah penerima Bansos tepat sasaran lebih banyak ketimbang sebaliknya.

"Apakah sempurna? Tidak. Ada bahan yang perlu diperbaiki, 1,6 persen sampai ke orang yang tidak berhak, ada yang salah alamat, ada yang mampu, ada yang sudah meninggal tapi itu jadi koreksi," tegasnya.

Untuk itu, adanya pemberian Bansos tidak tepat sasaran, dia mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap proses distribusi dan pendataan.

"Ini bahan untuk mengoreksi jumlahnya jauh lebih banyak karena kita mengumpulkan segmen-segmen bukan masyarakat miskin tapi karena kondisi perekonomian mereka perlu dapet Bansos," tandas Anies.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.