Sukses

MUI: Masyarakat Perlu Dijelaskan soal Tata Cara Penguburan Jenazah Pasien Corona

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan bahwa warga membutuhkan penjelasan detail dari ahli dan pemerintah mengenai prosedur penanganan jenazah pasien Covid-19 atau Corona.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan bahwa warga membutuhkan penjelasan detail dari ahli dan pemerintah mengenai prosedur penanganan jenazah pasien Covid-19 atau Corona.

Menurut dia, kasus penolakan warga memakamkan jenazah pasien Corona muncul akibat ketidaktahuan warga mengenai prosedur yang aman untuk menangani jenazah pasien Covid-19.

"Perlu penjelasan sejelas-jelasnya dari ahli dan pemerintah tentang cara dan ketentuan terkait penguburan jenazah yang terpapar Corona yang aman, dijamin tidak menularkan kepada masyarakat," kata Buya Anwar di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Seperti dikutip dari Antara.

Buya Anwar mengatakan bahwa warga kemungkinan takut memakamkan jenazah pasien Corona karena khawatir tertular virus. Hal itu terjadi karena mereka tidak mengetahui prosedur aman untuk memakamkan jenazah pasien yang terinfeksi virus Corona.

Ia yakin warga tidak akan menolak memakamkan jenazah pasien Corona setelah memahami prosedur aman untuk menangani jenazah, apalagi warga muslim umumnya mengetahui bahwa dalam ajaran Islam orang yang masih hidup wajib hukumnya menghormati jenazah, salah satunya dengan menguburkannya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbauan pada Warga

Buya Anwar juga mengimbau warga tidak takut menerima jenazah pasien Covid-19 kalau sudah memahami prinsip-prinsip penanganannya secara aman.

Dia menyebut kekhawatiran tertular virus corona sebagai sesuatu yang wajar karena penyakit itu mudah menular dan bisa menimbulkan kematian. Tapi dia mengingatkan bahwa ketakutan berlebihan yang tidak didasari ilmu pengetahuan juga tidak baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.