Sukses

Anggota DPR Bakal Rapid Test Covid-19, Jokowi: Prioritas Tenaga Medis

Selain tenaga medis, Jokowi juga meminta agar Orang Dalam Pemantauan (ODP) dam Pasien Dalam Pengawasan (PDP) lebih diprioritaskan untuk diikuti rapid test.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi menanggapi rencana rapid test (tes cepat) virus corona (Covid-19) bagi anggota DPR RI dan keluarga. Jokowi menegaskan bahwa saat ini rapid test diprioritaskan untuk dokter, tenaga medis beserta keluarganya.

"Saya telah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk rapid test yang diprioritaskan adalah dokter dan tenaga medis serta keluarganya terlebih dahulu," kata Jokowi dalam video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Selain tenaga medis, Jokowi juga meminta agar Orang Dalam Pemantauan (ODP) dam Pasien Dalam Pengawasan (PDP) lebih diprioritaskan untuk diikuti rapid test. Pasalnya, mereka adalah orang yang pernah mengunjungi negara terpapar corona, berkontak dengan pasien positif, dan mempunyai gejala covid-19.

"Juga para ODP dan PDP serta keluarganya ini yang harus didahulukan," tegas dia.

Sebelumnya, sebanyak 575 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beserta keluarga akan mengikuti rapid tes virus corona. Rencananya, tes tersebut akan digelar pada Kamis 26 Maret 2020 atau Jumat 27 Maret 2020.

"Kami baru menunggu alatnya, besok baru sampai di DPR. Jadi kami perkirakan rapid test anggota DPR akan dilakukan sekitar Kamis atau mulai Jumat ini," kata Sekjen DPR Indra Iskandar, Senin (23/3/2020).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Digelar di Perumahan DPR

Rencana rapid test itu akan dilakukan di Kompleks perumahan anggota DPR di Kalibata dan Ulujami. Metodenya, akan digelar secara massal dalam satu ruang serbaguna.

Indra memperkirakan akan ada sekitar 2.000 orang yang menjalani rapid test virus corona. Sebab tidak hanya anggota dewan dan keluarga, tetapi orang yang bekerja untuk anggota seperti sopir pribadi. Sementara itu, DPR menyiapkan empat dokter dan empat paramedis.

Indra menjelaskan, anggota yang negatif akan dirujuk ke rumah sakit untuk divaksin antiflu dan antipneumonia. Sementara, yang positif akan ditangani sesuai prosedur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.