Sukses

Anies: Persediaan Sembako di Jakarta Cukup

Anies menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para pedagang agar membatasi penjualan bahan pokok agar tak ditimbun oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut persediaan kebutuhan pokok di DKI Jakarta masih cukup di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

Anies menyebut, pihaknya akan terus memantau dan memastikan kebutuhan pokok terus tersedia. Sebab, Anies mengklaim pihaknya mengetahui apa yang menjadi kebutuhan warga DKI Jakarta.

"Pertama, kita memastikan stoknya tersedia, itu langkah pertama, karena dengan adanya suplai yang cukup dan demand yang terukur, karena kita tahu kebutuhan masyarakat di Jakarta," ujar Anies, Jumat (20/3/2020).

Anies menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para pedagang agar membatasi penjualan bahan pokok agar tak ditimbun oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

"Dengan adanya pembatasan pembelian kebutuhan pokok agar tidak terjadi pembelian yang berlebih yang bisa mengganggu stabilitas harga. Ini disepakati dalam pertemuan dengan asosiasi pedagang ritel di Jakarta," kata Anies.

Selain koordinasi dengan para pedagang, demi memastikan ketersediaan bahan pokok untuk warga Ibu Kota, Anies juga bekerjasama dengan jajaran Polda Metro Jaya.

"Kita akan jaga, dan kita kerja sama juga dengan jajaran Polda untuk memastikan tidak terjadi belanja yang berlebih," kata Anies Baswedan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29 pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia
    Anies Baswedan pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29 pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia

    Anies Baswedan

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • corona virus