Sukses

Seorang Jemaat Gereja di BSD Meninggal Dunia Diduga Corona

Data tersebut diketahui dari surat selebaran yang beredar di berbagai media komunikasi. Dalam poin pertama diketahui, bila BH dirawat intensif di rumah sakit dari tanggal 16 Maret, lalu meninggal dunia pada 17 Maret atau keesokan harinya

Liputan6.com, Jakarta - Seorang jemaat yang bertugas sebagai anggota pelayanan paduan suara di sebuah gereja di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, berinisial BH, dikabarkan meninggal dunia karena terserang Corona atau Covid-19.

Data tersebut diketahui dari surat selebaran yang beredar di berbagai media komunikasi. Dalam poin pertama diketahui, bila BH dirawat intensif di rumah sakit dari tanggal 16 Maret, lalu meninggal dunia pada 17 Maret atau keesokan harinya.

Sementara, seorang petugas gereja bernama Moses saat dihubungi ke nomor kantor gereja yang tertera di kop surat tersebut, membenarkan bila surat itu dikeluarkan gerejanya.

"Iya, benar itu. Benar itu," katanya dari balik telepon, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (18/3/2020).

Namun saat ditanya kepastian mengenai penyebab meninggalnya jemaat tersebut, pihaknya secara gamblang. Hanya saja, sebelum menghembuskan nafas terakhir, menunjukan gejala mirip pasien yang terjangkit Covid-19.

"Pasien yang meninggal itu sakitnya pokoknya mirip lah, hampir sama dengan Corona. Soalnya keluarga pasien belum mau menjelaskan," ungkapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inisiatif Memeriksa

Meski begitu, dalam selebaran tersebut pihak gereja mengimbau, siapapun yang pernah berinteraksi dengan yang almarhum, secara inisiatif memeriksakan diri atau paling tidak mengkarantina diri sendiri di dalam rumah.

Serta membudayakan hidup sehat dengan rajin mencuci tangan dan tidak perlu keluar rumah bila tidak ada kegiatan mendesak. Sebab, kegiatan gereja pun diliburkan selama social discanting diberlakukan pemerintah.

"Gereja juga diliburkan, kita ikut aturan pemerintah," ujarnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.