Sukses

Bus Rombongan Guru TK Asal Tulungagung Terjun ke Sungai, 5 Orang Dilaporkan Tewas

Kejadian berawal saat bus menghindari truk tronton yang berhenti karena mogok.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru pengawas dan kepala sekolah taman kanak-kanak asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terguling di jembatan Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Akibat kecelakaan itu, lima orang dilaporkan tewas.

"Saat ini para korban kami evakuasi, dibawa ke rumah sakit. Untuk kendaraan juga masih proses evakuasi berlanjut," kata Kepala Unit Laka Lantas Polres Blitar Ipda Didik Sugianto di Blitar, Sabtu (7/12/2019).

Rombongan bus guru TK asal Kabupaten Tulungagung itu rencananya akan liburan akhir pekan ke Pasuruan. Bus terguling di Jalan Raya Kesamben tepatnya sebelah timur SPBU sekitar pukul 06.30 WIB tadi.

Dilansir Antara, kecelakaanberawal saat Bus Fabian Anugrah Trans dengan nomor polisi AG 7555 UR itu melaju dari arah barat dan tepat di atas jembatan menghindari truk tronton yang sedang berhenti karena mogok.

Bus lalu menghindar ke kanan dan menabrak satu sepeda motor dari arah timur dan selanjutnya bus terjun ke sungai.

Ipda Didik mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mendata secara pasti jumlah korban serta alamat mereka. Hal itu untuk memudahkan proses administrasi, sehingga bisa dengan cepat menghubungi keluarga.

Namun, dari informasi yang didapat, terdapat sekitar 26 orang yang sudah dirujuk ke rumah sakit. Dikabarkan sedikitnya lima orang meninggal dunia akibat kecelakaantersebut. Saat ini, para korban dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evakuasi Sempat Terkendala

Ia juga menambahkan, evakuasi korban sempat terkendala. Beberapa di antaranya ada yang terjepit.

Selain itu, warga yang ingin melihat langsung kejadian kecelakaan itu juga berkerumun, sehingga sempat membuat petugas harus meminta agar mereka memberikan ruang untuk evakuasi korban.

"Kesulitan karena warga begitu banyak yang berkumpul di tepi jalan, jadi padat. Ada kemacetan, jadi petugas buka tutup," kata dia pula.

Terkait penyebab kecelakaan, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan. Saat ini, petugas masih fokus untuk evakuasi kendaraan yang masuk ke sungai tersebut.

"Kami belum bisa memastikan jumlahnya dan masih mendata jumlah korban meninggal dan luka-luka. Korban di RS Ngudi Waluyo," ujar dia lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.