Sukses

Cuitan 'Kubu' Jadi Blunder, Ini Klarifikasi Billy Stafsus Milenial Jokowi

Billy meminta maaf dan mengakui ujarannya sebagai pembelajaran kedepannya.

Liputan6.com, Jakarta Gracia Billy Mambrasar, satu dari tujuh staf khusus milenial dimiliki Presiden Jokowi habis diserang Netter. Sebabnya, tak lain akibat cuitan yang diunggahnya lewat Twitter dengan akun @kintongbisa pada 30 November 2019.

"Stlh membahas ttg Pancasila (yg bikin kubu sebelah megap2), lalu kerja mendesign kartu Pra-kerja di Jkt, lalu sy ke Pulau Damai penuh keberagaman: BALI! Utk mengisi materi co-working space,mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda,utk pengurangan pengangguran&angka kemiskinanm" tulis Billy pukul 19.12 WIB.

Penggunaan kata kubu sebelah mendapat respons berbeda dari tiap netter atau warganet. Gracia Billy Mambrasar yang merasa apa yang disampaikan tak sesuai dengan maksud hatinya langsung meluruskannya.

"Untuk yg salah mengartikan "KUBU SEBELAH", maksud saya dari KUBU SEBELAH adalah HATERS atau ORANG2 PESIMIS terhadap progress kinerja saya.. Jgn diartikan kubu sebelah seperti lagi jaman Pilpres, TIDAK ADA hubungannya kesitu.. Krn saya tdk bermaksud ke arah situ!," tegas Billy seraya menghapus cuitan dengan kata 'kubu' yang digunakan sebelumnya.

Nyatanya hal tersebut tidak membuat pro-kontra netter surut. Billy pun akhirnya mengunggah cuitan baru sebagai klarifikasi dan permintaan maafnya pada 1 Desember 2019.

"Pertama-tama memohon maaf atas kesalah pahaman yg muncul krn salah satu cuitan sy yg menggunakan kata yg menimbulkan multitafsir, yaitu kata: "Kubu". Bahwasanya sy tdk bermaksud tendensius ke kelompok masyarakat manapun," tulis kalimat pembukanya seperti dilihat Tim Liputan6.com, 1 Desember 2019.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ditanggapi Partai Gerindra

Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade, menanggapi viralnya cuitan Gracia Billy Mambrasar. Dia mengamini bahwa kondisi emosional yang masih labil karena usianya yang masih terbilang muda.

Andre pun menyarankan kedepannya Gracia Billy Mambrasar bisa lebih mawas diri, mengingat jabatan yang kini melekat pada dirinya.Dia pun mewanti bahwa tidak adalagi kubu seperti zaman Pemilu karena semua telah usai dan mengajaknya untuk fokus pada kinerja pemerintah lima tahun ke depan.

"Bro Billy Mambrasar, Sy menyarankan berhati2 lah berkomentar. Sekrg saatnya kita bersatu, bersama membangun bangsa. Bukan lg bicara kubu2 an. Pemilu sudah selesai. Saatnya bekerja & tunjukkan kualitas kerja sesuai Amanah Rakyat. Semoga kedepan lebih berhati2 ya bro," tulis Andre via akun Twitternya @andre_rosiade.

3 dari 3 halaman

Permintaan Maaf dan Klarifikasi Billy

Berikut klarifikasi dan permintaan maaf Gracia Billy Mambrasar seperti dilihat Tim Liputan6.com di Twitter dan Facebook Billy Mambrasar pada 1 Desember 2019:

Assalamualaikum dan salam sejahtera utk kita semua.Sy pertama-tama memohon maaf atas kesalah pahaman yg muncul krn salah satu cuitan sy yg menggunakan kata yg menimbulkan multitafsir, yaitu kata: "Kubu".

Bahwasanya sy tdk bermaksud tendensius ke kelompok masyarakat manapun.Sy sdh melakukan klarifikasi &utk menghindari polemik berlanjut telah menghapus twit trsbt. Saya dgn ini memohon utk dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya krn kesalah pahaman tsb.

Saya harus menyampaikan hal yg mgkn blm diketahui oleh sebagian besar warga Indonesia bhw saya terlahir dr perpaduan 2 suku dan 2 Agama yaitu Islam dan Kristen. Ayah sy adlh asli Papua beragama Nasrani dr wilayah adat Saireri&ibu sy berasal dr Surabaya Jawa Timur dgn latar belakang Keluarga Muslim.

Kakak sy (almarhum),yg sulung bernama Yoppi Mambrasar beragama muslim dan menjalankan ibadah dgn taat & sungguh-sungguh. Beliau telah meninggal&dikuburkan secara muslim. Sepupu2 dari keluarga besar Ibu dari Jawa Timur beragama Muslim&sepupu2 dr Keluarga Besar Ayah beragama Nasrani.

Adapun ketika idul fitri, sy mendpt banyak hadiah dr Pakde & Bude sy. krn Terlahir dr keluarga miskin,sy mendpt bnyk perhatian dr keluarga sy di Jawa timur. Hal yg sama jg sy peroleh dr keluarga besar Papua yg beragama nasrani saat Natal&Tahun Baru. 0

Sedari kecil sy diajari indahnya perdamaian&saling sayang yg diajarkan Islam&rasa kasih dr Kristen. Sy menyaksikan keindahan dr hidup di Indonesia d tengah2 keluarga kami.Itulah sebabnya tdk pernah sekalipun sy menyatakan hal2 berbau ujaran kebencian&kecurigaan trhdp agama apapun.

Adapun sy mengakui bhw sbg Pejabat Publik, sy bertanggung jwb utk bekerja bagi seluruh msykt Indonesia. Mohon dukungannya agar sy dpt bekerja secara amanah, objektif&jujur bagi seluruh bangsa Indonesia,apapun agamanya, sukunya&bahasanya. Mohon doa restunya&sekali lagi maafkan bila ada kekhilafan sy

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.