Sukses

Top 3 News: Viral Video Tak Senonoh di Transjakarta, Apa Itu?

Top 3 news, video tak senonoh di Transjakarta merupakan sebuah video klip musik, bukan iklan.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, video tak senonoh di Bus Transjakarta viral di media sosial. Dalam video yang diunggah pada 10 November 2019 tersebut menayangkan artis luar negeri dalam balutan busana renang dengan belahan dada rendah berwarna hitam.

Dalam video tersebut tertulis keterangan video diambil 9 November 2019 pukul 19.00 WIB di koridor 1.

Belakangan Kepala Divisi Sekertaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo menyatakan, video tak senonoh yang sempat tayang di bus Transjakarta merupakan sebuah video klip musik, bukan iklan. 

Penayangan tersebut lanjut Nadia merupakan keteledoran pengemudi bus yang memutar video.

Sementara itu, kabar terbaru datang dari para mantan elite Partai Keadilan Sosial (PKS) yang mendirikan partai baru. Meski baru, di dalamnya banyak tokoh-tokoh PKS yang wajahnya sudah asing lagi. Sebut saja Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfudz Siddiq. 

Bertepatan dengan Hari Pahlwan, Minggu, 10 November 2019 kemarin, Partai Gelora telah diresmikan. Anis Matta didapuk menjadi Ketua Umum, sedangkan Fahri Hamzah sebagai wakilnya.

Lantas, apa tanggapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat revitalisasi trotoar yang tengah digalakkan pihak Pemprov menjadi salah satu penyebab kemacetan? 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Senin, 11 November 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Ini Video Viral Tak Senonoh yang Buat Geger Pengguna Transjakarta

Kepala Divisi Sekertaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo menyatakan video tak senonoh yang sempat tayang di bus Transjakarta dan viral di media sosial merupakan sebuah video klip musik.

"Video klip musik dengan artis luar negeri berbusana dengan belahan rendah. Transjakarta Meminta maaf atas keteledoran yang dilakukan oknum operator PPD," kata Nadia kepada Liputan6.com, Selasa (12/11/2019).

Nadia menjelaskan, kesalahan penayangan itu bukan iklan dari Transjakarta, melainkan akibat keteledoran dari pengemudi bus yang memutar video.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Barisan Sakit Hati PKS yang Kini Lahirkan Partai Gelora

Partai Gelombang Rakyat atau Partai Gelora resmi dideklarasikan pada Minggu, 10 November 2019, bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Partai besutan mantan elite-elite PKS ini merupakan hasil transformasi dari ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi). Jadi, anggota-anggota Partai Gelora berasal dari ormas tersebut.

Usai mendeklarasikan diri, Partai Gelora pun memilih Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum. Anis Matta dipilih menjadi Ketua Umum, sedangkan Fahri Hamzah Wakil Ketua Umum.

Sebelumnya, Anis sempat menjadi Presiden kelima Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anis juga menjadi salah satu pendiri PKS yang dideklarasikan di Jakarta, 20 Juli 1998.

Lalu, seperti apa rekam jejak seorang Fahri Hamzah?

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Anies Baswedan: Yang Bikin Macet Itu Mobil dan Motor Bukan Trotoar

 Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta kini tengan gencar membangun dan memperbaiki trotoar. Pelebaran trotoar tahun 2019 dilakukan Pemprov DKI di 31 ruas jalan yang masuk rute angkutan publik. Program berbiaya Rp 1,2 triliun itu dicanangkan selesai akhir tahun 2020.

Revitalisasi jalur pedestrian tersebut diklaim untuk mendorong warga Jakarta beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. 

"Yang bikin macet itu mobil dan motor bukan trotoar. Sepanjang jalan di Jakarta tidak berubah tetapi jumlah kendaraan bermotor yang meningkat banyak, dan itu yang harus ditangani dengan lebih banyak mau menggunakan kendaraan umum," ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balai Kota, Jakarta, Senin 11 November 2019.

Anies mengklaim, dengan adanya Program Jak Lingko, kesadaran masyarakat Jakarta untuk beralih naik kendaraan umum meningkat drastis.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.