Sukses

Polda Yogyakarta Siaga Pengamanan Jelang Pelantikan Jokowi

Menurut Yulianto, petugas juga akan melakukan patroli rutin. Khususnya di sejumlah kantor pemerintahan setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019, jajaran kepolisian di seluruh wilayah Indonesia bersiaga melakukan pengamanan. Termasuk juga Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yulianto menyampaikan, akan ada Operasi Mantap Brata yang juga digelar hingga 21 Oktober 2019.

"Ini Ops Mantap Brata. Jumlah polda DIY sepertiga kekuataan, jumlah saya nggak tahu persis. Kita ada beberapa personel, sekitar, cukuplah. Yang diperbantukan ke Jakarta BKO," tutur Yulianto di Polda DIY, Yogyakarta, Rabu (9/10/2019).

Menurut Yulianto, petugas juga akan melakukan patroli rutin. Khususnya di sejumlah kantor pemerintahan setempat.

"Kalau berkaitan dengan pengamanan dalam rangka pelantikan presiden, objek vital misal Gedung Agung, Kantor DPRD, Kantor KPU, Bawaslu, itu masih jadi pantauan kita. Masih kita lakukan penjagaan. Kita laksanakan patroli ke lokasi itu," jelas dia.

Adapun terkait kabar akan adanya demonstrasi mahasiswa susulan saat pelantikan presiden nanti, Polda DIY belum menerima surat permohonan aksi tersebut.

"Katakanlah minta izin melaksanakan demo ditanggal itu, belum ada. Mudah-mudahan tidak ada. Artinya kegiatan demo sebelum tanggal 20 atau pas 20 memang belum ada pemberitahuan," Yulianto menandaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesepakatan MPR

Sebelumnya MPR sepakat untuk mengusulkan pelantikan dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB.

"Akhirnya kita sepakat untuk mengusulkan nanti baik kepada kesekjenan, maupun protokol istana, baik juga kepada presiden untuk dilakukan pukul 14.00," ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo usai rapat pimpinan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019).

Pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih awalnya direncanakan digelar pada pukul 10.00 WIB. Namun, karena alasan pelantikan dilakukan pada hari Minggu, diusulkan dilakukan pada sore pukul 16.00 WIB. Sebab, ada masyarakat yang ibadah pagi dan berbenturan dengan car free day (CFD).

"Tapi ada juga wacana tadi kita diskusikan, kalau jam 16.00 WIB terlalu mepet dengan Maghrib," kata Bamsoet.

Namun, akhirnya diambil jalan tengah diusulkan untuk pelantikan presiden dan wakil presiden digelar pada pukul 14.00 WIB. Alasannya, car free day berakhir, ibadah pagi selesai, dan tidak mepet waktu salat.

"Kenapa, karena car free day berakhir jam 11, kemudian ibadah juga bisa selesai jam 12.00-an jam 1, kita juga yang muslim selesai salat zuhur, dan selesai upacara kita juga masih bisa salat ashar," kata Bamsoet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.