Sukses

Ritual Cukur Rambut Gombak di Gunung Sumbing

Rambut Gombak merupakan anugerah tersendiri bagi sebagian warga di lereng barat Gunung Sumbing Lereng Timur

Liputan6.com, Jakarta Rambut Gombak merupakan anugerah tersendiri bagi sebagian warga di lereng barat Gunung Sumbing Lereng Timur baik di Kecamatan Selopampang, Tlogomulyo , Bulu dan Parakan hingga Kecamatan Kledung. Tidak setiap anak dianugerahi rambut Gombak, menurut kepercayaan hanya mereka yang terpilih yang akan menerima anugrah ini.Hal ini sudah turun temurun sejak dahulu kala hingga saat ini Rambut Gombak terdapat beberapa jenis diantaranya Gembel, Gimbal, dan Kucir.

Sebelum rambut ini di cukur harus dilakukan ruwat dan jamasan serta dengan dilengkapai berbagai sesembahan sebagai symbol seserahan agar setelah di cukur maka sang anak akan hidup normal dan mendatangkan risky.Menurut cerita yang berkembang, gombakan lereng sumbing erat kaitanya dengan mimpi di datangi ular atau di datangi langsung oleh ular, sehingga keluarga anak berambut Gombak harus segera melaksanakan prosesi gombakan untuk anggota keluarga mereka, jika tidak ingin hal hal yang buruk melanda keluarga.

Ular yang dating melalui mimpi atau dating langsung adalah ular penagih nadhar (janji) untuk mencukur rambut Gombak dalam waktu dekat.

Prosesi cukur gombakan akan disesuaikan dengan hari weton sang anak dalam penanggalan jawa, yang terdiri dari 5 hari pasaran/weton. Sebelumya salah satu anggota keluarga akan menyusuri lereng gunung sumbing untuk mengambil air yang mengalir dari mata air untuk digunakan sebagai air jamasan rambut, pada malam hari pencukuran akan dilaksanakan doa bersama seluruh warga desa, dan uborampe seperti jajan pasar, ingkung ayam jawa jantan dan guci tanah liat untuk menyimpan rambut setelah dicukur.

Setelah doa dipanjatkan, anak berambut Gombak akan dicukur oleh 7 Orang yaitu, sesepuh desa,Kedua orang tua, Kakek Nenek dari Pihak Ibu, dan Kakek Nenek dari pihak Bapak, atau yang mewakilkan tetapi tetap berjumlah 7 Orang.

 

Setelah di cukur anakan berambut Gombak akan memilih jajan pasar yang ada di depanya untuk di simpan dan santap sendirian nantinya , jika tidak habis maka akan dihabiskan bersama pihak keluarga, sedang ubo rampe laian yang tidak dipilih maka akan makan bersama sama oleh warga desa yang hadir dalam prosesi tersebut.

Rambut yang sudah dipotong akan di masukan dalam guci tanah liat kecil ( kendil) dan akan di simpang atau langsung di larung ke sungai galeh, yang berasal dari gunung sumbing tersebut. Jika disimpan maka akan dilakukan esok pada hari weton selanjutnya, dan tanpa prosesi apaun. Niscaya jika semua hal ini telah dilakukan maka sang anak berambut Gombak akan kembali Hidup Normal, sehat dan berkelipahan rezky.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini