Sukses

Kasus Paman Gendong Jasad Keponakan, Wali Kota: Segera Perbaiki SOP Ambulans

Arief mengaku langsung menginstruksikan untuk segera mengevaluasi SOP-nya.

Liputan6.com, Tangerang - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah akan mengevaluasi penggunaan ambulans yang ternyata memang dibedakan antara pengangkutan orang sakit dan jasad.

Hal tersebut menyusul viralnya nasib jasad almarhum Husein yang malah dibopong pamannya untuk dibawa pulang ke rumah duka, bukannya dengan mobil ambulans dari Puskesmas Cikokol.

"Ya, pagi ini kita evaluasi tata laksana ambulans. Memang di Kota Tangerang, Dinas Kesehatan membedakan pelayanan ambulans dengan mobil jenazah," ungkap Arief, Minggu (25/8/2019).

Makanya, Arief mengaku langsung menginstruksikan untuk segera mengevaluasi SOP-nya. Bukan sekedar aturan, tapi juga untuk kepentingan berdasarkan kemanusiaan.

Misalnya, kasus kegawatdaruratan, termasuk di dalamnya kematian, atau membawa jenazah lantaran kecelakaan. Sehingga, kedepannya penggunaan ambulans bisa dipermudah untuk pelayanan masyarakat.

"Saya sudah perintahkan langsung Kepala Dinas Kesehatan, agar besok semua sudah diperbaiki dan di seluruh Puskesmas Tangerang, karena yang namanya masyarakat, bahkan saya pernah nolongin orang kecelakaan pakai angkot, becak, namanya juga darurat, force major, saya rasa itu yang kita pikir, pemerintah lebih sigap merespons kebutuhan masyarakat," tutur Arief.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evaluasi Dinas PU

Kematian Husein lantaran tenggelam di Sungai Cisadane, menjadikan Wali Kota Tangerang juga akan mengevaluasi keamanan Sungai Cisadane. Sebab, sungai tersebut meski di musim kemarau ketinggiannya masih di atas 10 meter.

"Kita juga akan minta pengamanan kepada Dinas PU, misal bantaran sungai dipager bambu dulu sementara, supaya tidak ada korban lagi," ujar Arief.

Kemudian, pihaknya akan bersurat ke Kementerian PUPR melalui balai Besar sungai Cisadane untuk melakukan penuraban. Sehingga meski warga ada yang ingin bermain, masih tetap aman. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.