Sukses

Beratnya Jadi Satpol PP, Dipukul Pakai Panci hingga Disiram Air Cabai

Satpol PP terkadang mendapat perlakukan kasar dari warga yang ditertibkan. Berikut cerita perlakukan kasar yang didapat Satpol PP saat bertugas.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta baru saja merayakan hari ulang tahunnya awal Agustus 2019 lalu. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan, dalam penegakan hukum, petugas Satpol PP harus beradab dan mengedepankan kemanusiaan (humanis).

“Saudara-saudara adalah wajah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Saudara-saudara hadirkan ketegasan. Tapi ketegasan tidak selalu hadir bersama dengan kebengisan. Ketegasan diwujudkan keteguhan memegang aturan. Melaksanakan dengan cara yang beradab,” ujar Anies seperti dilansir dari Beritajakarta, Jakarta, Rabu 7 Agustus 2019.

Dia berharap, Satpol PP dapat terus melayani warga Jakarta dengan baik melalui interaksi yang sehat. Pada sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk menyadari bahwa ketertiban maupun keamanan adalah kepentingan kita bersama.

 

Selama ini, petugas Satpol PP kerap terlibat bentrok dengan warga. Mereka terkadang juga mendapat perlakukan kasar dari warga yang ditertibkan. Berikut cerita perlakukan kasar yang didapat Satpol PP saat bertugas:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dipukul Pakai Panci

Penertiban PKL di Bukit Tinggi beberapa waktu lalu berlangsung ricuh. Penertiban dilakukan di Masjid Agung Tangah Sawah, Kawasan Pasar Bawah, Bukit Tinggi.

Kericuhan itu terjadi lantaran para PKL tak terima ditertibkan. Sehingga mereka membuat kericuhan. Barang dagangan yang dimasukkan ke truk Satpol PP memancing amarah PKL. Sehingga ada seorang pedagang memukul Satpol PP menggunakan panci.

Penindakan karena sudah kita ingatkan terlebih dahulu tetapi mendapatkan perlawanan dari pedagang. "Dan anggota kita dipukul menggunakan panci besi serta ditendang," kata Kasi Ops Dinas Satpol PP Bukit Tinggi, Dodi Adresia beberapa waktu lalu.

3 dari 5 halaman

Ditampar Pengunjung Mabuk

Pada Rabu (21/8) dini hari, Satpol PP di Kota Serang melakukan razia di salah satu kafe wilayah tersebut. Saat razia dilakukan tiba-tiba seorang pengujung mengamuk. Dia sampai sempat menampar salah satu anggota Satpol PP. Tentunya kejadian ini mencoreng nama baik petugas yang sedang menjalankan tugas.

"Ini sudah jelas sangat mencoreng nama baik institusi, kita datang baik-baik, bawa surat-surat, tidak pakai emosi, tapi kok si pengunjung ini marah-marah dan nampar anggota yang sedang menjalankan tugasnya," kata Kepala Satpol PP Kota Serang Dani.

Rupanya, pengunjung tersebut tengah mabuk atau terpengaruh minuman alkohol. Satpol PP melaporkan pelaku pemukulan tersebut ke Polres Serang Kota untuk ditindak lanjuti.

4 dari 5 halaman

Disiram Air Cabai

Beberapa waktu lalu, Satpol PP Kota Medan menjadi sasaran warga saat menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut. Petugas bernama Heri Jonathan Haloho itu dipukuli besi dan disiram air cabai karena mereka menolak diusir.

Heri dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth. Pelaku akhirnya diamankan di Polsek Medan Kota.

"Tadi sempat tarik-tarikan sama pedagang, yang satu nyiram pakai air cabai, yang kawannya libas saya pakai besi panjang kira-kira dua meter," kata Kasatpol PP Kota Medan M Sofyan, beberapa waktu lalu.

5 dari 5 halaman

Dimaki-Maki

Kawasan Tanah Abang dikenal dengan banyak para PKL. PKL di Tanah Abang cukup bandel, berulang kali ditertibkan mereka terus berjualan di wilayah itu.

Hal ini yang kerap menimbulkan cekcok antara PKL dan Satpol PP. Malah bisa dibilang, PKL lebih galak. Satpol PP kerap dimaki-maki sampai dipukuli.

"Ketika sikap kita (Satpol PP) cenderung lebih lembut, kita justru disepelekan, dikata-katain dengan kata kasar, diremehin bahkan kemarin anggota saya dipukul oleh pedagang perempuan," kata Kasi Ops Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil, beberapa waktu silam.

 

Reporter: Desi Aditia Ningrum

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini