Sukses

Sekjen Nasdem Bantah Kabar Surya Paloh Bertemu Presiden PKS

Johny membantah bila Surya Paloh sudah berkomunikasi dengan Presiden PKS Sohibul Iman untuk membahas poros baru.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasdem membantah kabar partainya membuat opsi poros baru di luar pemerintah bersama PKS jika partai Gerindra gabung pemerintah. Menurutnya, isu tersebut bisa memecah belah hubungan koalisi Indonesia Kerja (KIK).

"Itu kabar yang ngaco darimana itu bikin senang sekali dengan kabar kabar yang tendensinya memecah belah komponen bangsa kacau itu, gak ada itu," ujar Sekjen Nasdem Johny G Plate kepada merdeka.com, Selasa (13/8/2019).

Menurutnya, pertemuan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto tak bisa langsung di artikan bahwa Gerindra gabung koalisi pemerintah. Dia menegaskan, komunikasi antar pimpinan parpol berjalan baik. Tapi, masing-masing sikap politik sudah konsisten, ada yang di dalam dan diluar pemerintah.

"Demikian pula misalnya nanti ada suatu saat ada pertemuan dengan PKS, emang kalau bertemu dengan PKS membuat koalisi? gak ada dan belum ada rencana pertemuan itu belum ada, kata siapa itu," kata Johny.

Johny membantah bila Surya Paloh sudah berkomunikasi dengan Presiden PKS Sohibul Iman untuk membahas poros baru. Dia menegaskan, jikapun sang ketum bertemu dengan elit politik oposisi, itu merupakan silaturahmi biasa.

"Kalau kabar sekarang saya bilang tidak ada, jadi jangan kembangin kabar kabar burung dalam politik, tapi kalau suatu saat nanti bertemu dengan Pak Prabowo, bertemu Pak SBY, bertemu Pak Zul, bertemu dengan Pak Sohibul, apa salah itu? gak salah bertemu komunikasi harus ada, sikap politik tetap masing-masing, itu supaya jelas," tuturnya.

Johnny menegaskan, bahwa KIK masih kompak. Dia pun kesal bila ada isu poros Teuku Umar - Kertanegara.

"Lalu sekarang di bikin isu lagi Nasdem dengan PKS siapa lagi yang bikin begituan apa mau merusak Republik kita? media kan punya tugas juga membantu merekatkan masyarakat," tegasnya.

Johny kemudian berbicara soal Gerindra yang disebut-sebut mengisi kursi menteri dan pimpinan MPR.

"Apalagi kalau dibilang ini Gerindra penting masuk kabinet, Gerindra penting untuk menjadi pimpinan MPR, kata siapa itu? spekulasi semuanya itu dan itu berpotensi untuk membohongi rakyat, janganlah kasihan rakyat, jujur berpolitik ya," tandasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.