Liputan6.com, Jakarta - Gunung Tangkuban Parahu di Jawa Barat kembali erupsi pada Kamis malam (1/8/2019) pukul 20.46 WIB. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 180 m dari dasar kawah.
Berdasarkan data dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur.
Baca Juga
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi kurang lebih 11 menit 23 detik. Ketinggian abu teramati 180 dari dasar kawah.
Advertisement
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menyebutkan, erupsi tersebut, tergolong kecil.
"Betul erupsi kecil. Dari cctv tidak kelihatan karena gelap. Tim melihat langsung dari bibir kawah. Jadi kolom erupsi masih di dalam kawah," kata Kasbani.
Saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status level I atau normal. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung/wisatawan/pendaki direkomendasikan tidak mendekati kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 500 m dari kawah aktif atau sekitaran sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Waspada
Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar kawah aktif agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.
PVMBG meminta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas.
Sebelumnya, Gunung Tangkuban Parahu Jawa Barat mengalami erupsi pertama pada tahun ini, Jumat, 26 Juli 2019. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) menyebutkan bahwa erupsi Gunung Tangkuban Parahu merupakan tipe freatik.
Advertisement