Sukses

Yakin MK Tolak Gugatan Prabowo-Sandi, Demonstran Diimbau Bubarkan Diri

Abdullah Hehamahua meminta demonstran untuk salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa dan melanjutkan ke Komnas HAM untuk aduan sejumlah KPPS yang meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator aksi damai sidang putusan di Mahkamah Konstitusi, Abdullah Hehamahua, meminta demonstran untuk membubarkan diri pukul 17.00 WIB. Dia tidak ingin ada penyusup yang memanfaatkan aksi damai menjadi vandalis dan brutal. Selain itu, dia juga yakin gugatan Prabowo-Sandiaga akan kandas.

"Jam 17.00 (sore) selesai. Karena kalau magrib gelap, perusuh akan masuk. Kita tidak tahu apakah itu teman atau lawan," ucap Abdullah dalam orasinya di depan massa aksi yang berada dekat gedung MK, Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Dia menuturkan, saat mendengarkan apa yang disampaikan hakim MK, jelas sudah permohonan Prabowo-Sandiaga ditolak.

"Kita tahu hasilnya bahwa 02 ditolak. Tapi ini baru satu episode dari perjalanan panjang. Saya mohon ibu bapak mundur teratur," jelas Abdullah dengan nada meninggi.

Dia meminta, demonstran untuk salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa besok. "Dari sana kita ke Komnas HAM. Melaporkan 600 KPPS dan 10 korban yang meninggal," kata Abdullah.

Selain itu, kata dia, massa akan juga datang ke DPR. "Massa akan melapor, bukan aksi," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga berniat untuk melaporkan ke pengadilan internasional agar melakukan investigasi terhadap IT KPU. Dan berharap, pada Oktober 2019 mendatang, Jokowi-Ma'ruf tak dilantik.

"Kalau sampai Oktober juga belum ada kemenangan. Masih ada waktu kita mengajukan capres-cawapres dari kita sendiri. Bikin partai sendiri," ujarnya.

Usai menyampaikan orasinya, mobil komando mundur. Hal ini diikuti oleh para aksi massa. Mereka tak maju lagi di depan MK.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.