Sukses

Gelaran PIRN di Banyuwangi Bisa Jadi Benchmark untuk Daerah Lain

Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) XVIII di Banyuwangi pada 24-29 Juni 2019 mendapat respon positif dari Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko

Liputan6.com, Jakarta Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) XVIII di Banyuwangi pada 24-29 Juni 2019 mendapat respon positif dari Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko. Dia menyebut pelaksanaan di Banyuwangi menjadi percontohan bagi daerah lain yang nantinya akan menjadi tuan rumah kegiatan tahunan ini.

"Ini paling besar selama pelaksanaan (PIRN) 17 tahun. Salut kepada Banyuwangi. Ini tentu akan menjadi benchmark bagi daerah lain untuk pelaksanaan ke depan," kata Handoko saat bertemu dengan Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa (25/6).

Handoko berharap setelah pelaksanaan PIRN ini ada putra-putri Banyuwangi yang menembus kompetisi nasional, dan bahkan bisa dikirim ke California, Amerika Serikat, untuk mengikuti lomba tahunan yang dilaksanakan Intel.

"Itu bukan mustahil. Saya sendiri juga mantan peserta PIRN," ujar Handoko.

Dalam kesempatan itu, Handoko juga mengajak anak muda Banyuwangi memanfaatkan infrastruktur riset milik LIPI.

"Pak Bupati juga bisa mengirimkan anak mudanya ke LIPI untuk belajar. Misal UMKM butuh berbagai teknologi untuk mengolah produknya. Bagi anak mudanya yang pengen belajar video animasi kami bisa memfasilitasi. Silakan kontak kami," kata Handoko.

Sebelumnya, Sekretaris Utama LIPI Nur Tri Aries Suestiningtyas juga mengungkapkan hal sama. Menurutnya Banyuwangi akan menjadi inspirasi bagi seluruh peserta yang hadir. Keseriusan, kekompakan, dan kesigapan jajaran pemkab menyiapkan acara ini patut diacungi jempol.

 

"Pelaksanaan di Banyuwangi ini adalah yang paling inovatif dan terbesar dalam sejarah penyelenggaraan PIRN. Kami rasakan pelaksanaan di sini dilakukan dengan baik, sigap sekali," kata Nur Tri.

"Betapa jalur birokrasi yang mudah betul-betul saya rasakan. Dan saya ajak civitas LIPI belajar tata kelola good governance dari Banyuwangi," ujar dia.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini