Sukses

Menhan: Tim Mawar Bubar 10 Tahun Lalu, Jangan Dibawa-bawa Lagi

Menurut Menhan, Tim Mawar sudah dihukum. Sehingga tak perlu lagi menggunakan istilah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta semua pihak tidak mengungkit pelaku kerusuhan 21-22 Mei dengan Tim Mawar, tim kecil dari satuan Kopassus TNI Angkatan Darat. Karena tim tersebut sudah lama tidak ada.

"Begini, sudah saya bilang kemarin di Yogyakarta. Sudahlah Tim Mawar itu sudah 10 tahun, sudah selesai. Jangan dibawa-bawa lagi," ucap Ryamizard di kantornya, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Menurut dia, Tim Mawar sudah dihukum. Sehingga tak perlu lagi menggunakan istilah tersebut.

"Sebenarnya enggak usah lagi. Tim Mawar ini sudah selesai itu. Mereka sudah kena sanski hukuman, apalagi. Saya minta sudahlah, sudah jangan dibawa-bawa lagi. Membawa luka lama enggak baik. Itu-itu terus," jelas Ryamizard.

Ryamizard mengatakan, ke depan adalah bagaimana tidak ada lagi kerusuhan hingga memakan korban.

"Ini yang saya bicarakan. Jangan terjadi kayak kemarin, matilah segala macam. Itu enggak boleh terjadi. Jadi jangan sampai terjadi seperti itu," kata Ryamizard.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Kopassus Aktif

Dia pun menegaskan, tidak ada Kopassus aktif yang ikut terlibat dalam kerusuhan tersebut.

"Kopassus aktif enggak ada yang gitu-gituan. Saya sudah tanya sini satu-satu, enggak ada di sini. Enggak ada yang ikut-ikutan," ucap Ryamizard.

Karenanya, kata dia, masalah Tim Mawar ini jangan diutak-atik lagi. Karena banyak prajurit Kopassus yang sekarang tak paham akan hal tersebut.

"Masalah Tim Mawar sudahlah jangan dikutak-kutik lagi. Kasihan prajurit Kopassus (yang sekarang ini) itu, dia tidak tahu apa-apa. Mungkin waktu dibentuk Tim Mawar belum lahir kali mereka. Ada yang baru masuk di sini 19 tahun, bingung itu. Apa itu Tim Mawar. Saya minta jangan digitukan lagi ya," pungkas Ryamizard.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.