Sukses

Anies Baswedan soal Swastanisasi Air: Palyja Tidak Bersahabat

Anies menyatakan, pihaknya mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan Palyja, sementara Aetra responsif dengan proses yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan PT PAM Lyonnaise Jaya atau Palyja tidak kooperatif dalam melaksanakan proses head of agreement (HoA) terkait swastanisasi air.

"Sejauh ini Aetra sudah bersepakat dan penandatanganan dengan PDAM, yang tidak bersahabat dan tidak menunjukkan etika tidak baik adalah Palyja," kata Anies di Kebagusan, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).

Dia menyatakan, pihaknya mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan Palyja. Padahal menurut Anies, Aetra responsif dengan proses yang ada.

"Meeting saja susah, tidak seperti Aetra. Aetra itu responsif," ucap Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menginginkan agar Palyja dapat bertanggung jawab atas penyediaan air bersih untuk warga Ibu Kota. Sebab hal tersebut dapat menghambat penyediaan air untuk masyarakat kurang mampu.

"Kalau terhambat perusahaan swasta seperti ini, ya ini masalah. Nah kita konsultasi sama KPK, insyaallah bisa ada ruang-ruang hukum yang bisa dipakai untuk menjalankan ini," jelas Anies Baswedan.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tunggu Hasil Penjajakan

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pengambilalihan pengelolaan air bersih ini harus dilakukan secepat mungkin. Bahkan, dia tak rela kalau pengelolaan air baru diserahkan ke Pemprov DKI menunggu habisnya masa kontrak pada 2023.

"Kalau membiarkan sampai 2023, artinya rakyat DKI tidak akan merasakan penambahan yang serius, karena hampir pasti swasta tidak mau lagi melakukan investasi," papar Anies.

Yang jelas, Anies kini menunggu hasil penjajakan yang dilakukan PAM Jaya. Pada saat bersamaan, Anies juga menugaskan kepada Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum untuk mendampingi dan mengawal proses pengambilalihan ini.

"Yang akan melakukan proses ini nantinya adalah PDAM atau PAM Jaya. Karena selama ini perjanjian kerja samanya pun adalah antara PAM Jaya dengan pihak swasta," ujar dia.

"Policy kita adalah mengambil alih seluruhnya. Jadi, keempat aspek, yaitu air baku, pengolahan, distribusi, dan pelayanan, itu insyaallah kita akan kelola semua," pungkas Anies.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.