Sukses

Wiranto: Pemerintah Akan Lebih Tegas untuk Take Down Medsos yang Menghasut

Wiranto menjelaskan, total ada 700 ribu akun yang di-take down olehnya.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam Rapat Koordinasi Terbatas, Senin 6 Mei 2019 kemarin, Menko Polhukam Wiranto sempat mewacanakan dibentuknya Tim Hukum Nasional, yang mengkaji setiap ucapan, tindakan, sampai pemikiran para tokoh-tokoh, yang dianggap menyimpang dari ketentuan hukum.

Dia pun menjelaskan apa yang dimaksud dengan hal tersebut. Menurut dia, tim itu bukan berskala nasional. Namun tim bantuan di bidang hukum yang akan mensupervisi langkah-langkah koordinasi dari Kemenko Polhukam.

"Jadi tim bantuan hukum yang akan membantu Kemenko Polhukam dalam rangka sinkronisasi, harmonisasi dan pengendalian masalah hukum dan keamanan nasional," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Menurut dia, hal ini sudah dibicarakan oleh para akademisi dan ahli. Sehingga, akan dikaji oleh tim hukum yang kemudian akan ada tindaklanjutnya. Karena mengkaji apa yang disampaikan oleh seseorang itu tak mudah.

"Kalau mereka mengatakan, 'oke pak sudah melanggar hukum itu,' oke kita bertindak. Jadi kita kompromikan. Nanti kalau kita langsung tindak, nanti dituduh lagi, Pemerintah Pak Jokowi diktaktor, kembali ke orde baru," jelas Wiranto.

Dia menegaskan, sekarang ini, banyak sekali di media sosial yang berisi ujaran kebencian, radikalisme, dan hasutan. Wiranto menjelaskan, ada total 700 ribu akun yang di-take down olehnya.

"Makannya saya bilang kemarin, pemerintah akan lebih tegas lagi men-take down medsos yang nyata-nyata sudah menghasut, sudah melanggar hukum dan sebagainya," ungkap Wiranto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Segan Tutup Akun Medsos

Dia tak menerima jika ada yang menyebut ini kembali ke zaman orde baru. "Makanya saya katakan jelas dulu masalahnya, baru komentar. Tapi kalau medsos (berisi) ujaran kebencian, fitnah, dan ajakan untuk memberontak, jika kita biarkan, bagaimana wajah indonesia," tuturnya.

Karena itu, dia menegaskan, pemerintah tidak akan segan-segan menutup akun-akun media sosial yang mempunyai tindakan seperti itu. "Dan itu sudah kita laksanakan kok," tukas Wiranto.

Dia mengingatkan, bahwa ini dilakukan demi keutuhan dan masyarakat Indonesia semata.

"Agar masyarakat tenang, damai pada saat bulan suci Ramadan ini, dapat melaksanakan ibadah dengan enak, baik, tanpa diganggu dengan hiruk pikuk," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini