Sukses

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Jabodetabek Akan Dirasakan hingga 6 Mei

Meskipun telah bergeser ke Indonesia Tengah dan Timur, BMKG meminta masyarakat di wilayah Bogor tetap waspada adanya cuaca ekstrem.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan salah satu faktor penyebab cuaca ekstrem yang belakangan terjadi di Jabodetabek karena adanya aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO). Bahkan, wilayah Sumatera pun ikut merasakan.

"Cuaca ekstrem selama seminggu terakhir ini bukan hanya Jabodetabek, ada di Sumatera juga. Fenomena utama tersebut adalah MJO. Dalam fase basah itu ada peningkatan curah hujan di Jawa dan Sumatera," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin di Graha BNPB, Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2019).

Dia melanjutkan, cuaca ekstrem saat ini akan dirasakan hingga 6 Mei mendatang. Bahkan, setelah itu akan bergeser ke Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

"Puncaknya cuaca ekstrem sampai tanggal 6 Mei. Setelah itu kisaran 10 sampai 11 Mei relatif kering. Adapun kering di wilayah Riau. Meski ada hujan lebat tapi potensi karhutla bisa terjadi," ujar Miming.

Meskipun telah bergeser ke Indonesia Tengah dan Imdonesia Timur, BMKG meminta agar masyarakat di wilayah Bogor, Jawa Barat harus tetap waspada adanya cuaca ekstrem.

"Tidak menutup kemungkinan di DKI Jakarta atau bagian selatan yakni di Bogor potensi hujan intensitas lebat harus diwaspadai dalam beberapa hari ke depan. Meskipun akan berkurang pada pertengahan bulan," jelas Miming.

Selain itu, dia juga mengingatkan adanya potensi banjir dan longsor di Jawa Barat pada 10 hari pertama di bulan Mei. Adapun pertengahan dan akhir Mei cuaca ekstrem diprediksi berkurang.

"Saat ini Indonesia masih dalam masa transisi. Justru kemarau antara awal Juni puncaknya Juli atau Agustus. Kalau dikatakan kemarau basah itu belum. Masih masa tramsisi itu cukup normal. Faktor pemicunya dalam siklus harian MJO itu," jelasnya.

"Imbauannya, perlu diwaspadai hujan lebat durasi singkat siang hingga sore dengan angin kencang disertai kilat dan guntur," pungkas Miming.

 

Reporter: Ronald

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Cuaca ekstrem merupakan suatu kondisi cuaca atau iklim yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang sangat jarang terjadi.
    Cuaca ekstrem merupakan suatu kondisi cuaca atau iklim yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang sangat jarang terjadi.

    Cuaca Ekstrem

  • BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berstatus Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPN).

    BMKG