Sukses

JK: Negeri Aman Jika Pemerintah Tak Otoriter dan Nepotisme

JK menjelaskan, semasa menjabat bersama Presiden Joko Widodo selama 4 tahun, segala sesuatu dirapatkan terlebih dahulu.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan suatu negara akan hancur jika memiliki ciri yang otoriter dan nepotisme. Tetapi JK bersyukur Indonesia tidak ada kedua ciri tersebut. Sebab, dia menjelaskan, semasa menjabat bersama Presiden Joko Widodo selama 4 tahun, segala sesuatu dirapatkan terlebih dahulu.

"Jadi insyallah, negeri ini akan aman apabila ini pemerintahan berlanjut tanpa dengan tadi ciri-ciri. Apabila ada ciri-ciri yang ingin nepotisme dan dengan otoriter itu awal kebangkrutan suatu negara," kata JK di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/2/2019).

Dia menceritakan, selama bersama Jokowi tidak pernah berbicara pribadi terkait proyek. Artinya, kata JK, pemerintahannya dilakukan secara demokratis. Tidak ada kepentingan satu sama lain.

"Kita tahu semua, anaknya tidak ada yang bekerja untuk katakanlah proyek-proyek pemerintah. Yang satu bicara tentang berdagang pisang, yang satu berusaha di bidang martabak. Berbeda dengan zaman dahulu, punya proyek ini, punya proyek itu. Beliau tidak," kata JK.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Venezuela

Dia pun bersyukur Indonesia tidak seperti Venezuela yang otoriter, korupsi dan nepotisme. Sebab apa pun itu, kata JK selalu diputuskan bersama-sama.

"Kita Alhamdullilah, kita tidak selalu bicara otoriter karena segala selalu harus dirapatkan terlebih dahulu," kata JK.

Dia menjelaskan Venezuela dulu sangat kaya tetapi memiliki pemerintahan yang otoriter dan nepotisme membuat inflasi 1,5 juta pertahun. Ingin membeli roti pun kaya JK dibutuhkan uang satu karung.

"Seperti itu, kita maksimal di waktu krisis 70 persen. Ini satu juta persen. Inilah yang menggambarkan bahwa insyallah kita akan mengalami situasi yang lebih baik. Apabila kita konsekuen untuk memilih pemimpin yang tidak otoriter dan tidak nepotisme," ungkap JK.

Hal itu kata JK yang menjadi pegangan Indonesia. Dan tidak akan terulang seperti zaman Presiden ke-2 RI Soeharto.

"Itu yang menjadi pegangan kita semua, sebagai contoh daripada bagaimana Pak Harto jatuh. Akibat hal-hal tersebut," ungkap JK.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.
    Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.

    Jusuf Kalla

  • JK