Sukses

PDIP Sebut Kubu Prabowo Lakukan 2 Kesalahan Jelang Debat Capres

Hasto menilai, kubu Prabowo telah melakukan upaya provokasi dengan membuat kantor pemenangan di Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai koalisi paslon Prabowo-Sandi telah melakukan kesalahan fatal pada tiga hari jelang debat capres kedua pada Minggu 17 Februari 2019. 

Kesalahan yang dimaksud yaitu upaya Prabowo-Sandi masuk ke wilayah Jawa tengah, yang dianggap sebagai basis PDI Perjuangan dan pasangan capres-cawapres Jokowi- Ma’ruf Amin.

"Jateng tetap solid dukung Jokowi. Prabowo-Sandi lupa bahwa syarat menyerang basis pertahanan lawan itu memerlukan soliditas di internal," ungkap Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/2/2019).

Dia mengatakan, sejauh ini kubu Prabowo telah melakukan upaya provokasi dengan membuat kantor pemenangan di Jawa Tengah. Namun demikian, langkah itu dinilai tidak akan berhasil karena masyarakat Jateng mengedepankan nilai-nilai hidup rukun serta gotong royong.

Hasto juga mengklaim bahwa, berkat kerja keras seluruh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin serta semua relawan-relawan, saat ini Jawa Barat menjadi "rumah kedua" setelah Jawa Tengah.

"Akibat koalisi Prabowo tidak solid, maka kolaborasi Parpol Koalisi Indonesia Kerja dan relawan berhasil merubah peta Jabar. Jabar saat ini menjadi Rumah Jokowi-KH Marif Amin," tegas Hasto.

Pernyataan Hasto terkait pergeseran peta politik di Jawa Barat, diperkuat dari hasil survey IndoPolling serta dari beberapa lembaga survey kredibel lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Elektabilitas di Jabar Meningkat

Hasto menambahkan, jika elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini telah menyentuh angka 41.7 %, sedangkan Prabowo-Sandi turun menjadi 37.9%.

Hasil survey internal koalisi pendukung Jokowi bahkan menempatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat telah mencapai angka 52.4%.

"Dukungan para tokoh Jawa Barat, seperti Agum Gumelar, Ridwan Kamil, TB Hasanuddin, Deddy Mizwar, Deddy Mulyadi, dan tokoh-tokoh sentral seperti Solichin GP, telah merubah drastis peta politik Jabar. Terlebih KH Ma'ruf Amin juga berkontribusi besar terhadap menguatnya dukungan umat Muslim," ujar Hasto.

Berdasarkan dua fakta di Jawa Barat dan Jawa Tengah tadi, oleh Hasto dijelaskan jika yang terjadi adalah sebuah kerugian ganda bagi koalisi Prabowo-Sandi.

"Jawa Tengah tidak membuahkan hasil sedangkan Jawa Barat kebobolan. Atas perubahan peta politik di Jawa Barat, maka seluruh Parpol KIK, relawan dan tokoh, kini mendapatkan amunisi baru untuk memenangkan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di atas 63%," tutup Hasto.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • PDIP