Sukses

Cerita Ibu Korban PHK Terobos Pengamanan dan Curhat ke Presiden Jokowi

Dewi berkali-kali memohon agar Jokowi secepatnya menyelesaikan masalah PHK yang menimpa suami mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu dari demonstran Awak Mobil Tanki (AMT) nekat menerobos dan mengadang iring-iringan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, saat melintas Rabu (12/9), sekitar pukul 18.54 WIB. Aksi tersebut berbuah manis, Presiden turun dan mendengar langsung keluhannya. Bahkan Ibu negara pun merespons apa yang dia sampaikan.

Dewi merupakan istri dari Suratno, bekas AMT Pertamina yang menjadi korban PHK perusahaan suaminya bekerja. Dewi menceritakan tentang kehidupan keluarganya.

"Ya, saya langsung ngomong. 'Pak, suami kami belum kerja, kami-kami ini belum kerja. Kami di sini kelaparan, sudah kelaparan, sudah enggak punya apa-apa. Anak kami sudah enggak sekolah. Mau sampai kapan kami begini pak?" kata Dewi kepada Jokowi, kemarin.

"Pak Jokowi menjawab, 'iya saya tahu itu'," kata Dewi meniru jawaban Jokowi.

Dewi berkali-kali memohon agar Jokowi secepatnya menyelesaikan masalah PHK yang menimpa suami mereka. Di dalam mobil kepresidenan tampak juga Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Iriana pun merespons dan berharap apa yang dirasakan segera selesai.

"Ibu Iriana juga menjawab, 'iya Bu, sabar. Insyaallah selesai ya bu', kata Ibu Iriana. Beliau merespons sangat baik, bahkan beliau kayak agak menangis gitu," kata Dewi.

Lebih lanjut Dewi meminta Jokowi berjanji untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Saya terus minta kepastian kapan, Pak Jokowi menjawab secepatnya selesai," tutur Dewi.

Iring-iringan Jokowi sempat tertahan selama 15 hingga 20 menit lamanya. Dalam kejadian itu, lima orang pingsan hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit akibat bentrokan kecil dengan petugas pengamanan.

Empat demonstran yang pingsan adalah Dewi (35), Diki (34), Atikah (30), Juwarsih (35), Ujang Zuman (69). Mereka ditangani petugas kesehatan yang mengawal aksi mereka. Massa aksi sendiri sudah berminggu-minggu menggelar aksinya di Taman Pandang, tepat di seberang Istana Negara.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan, pihaknya menyiapkan 100 personel untuk mengamankan aksi yang digelar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Diadang

Menurut mantan Kapolres Tangerang Kota ini, Jokowi tidak diadang dalam iring-iringannya. Namun, berhenti usai melihat ibu-ibu.

"Mobil memang tadi berhenti, karena melihat banyak di sini, bapak presiden lihat ada ibu-ibu," bebernya.

"Biasa kan presiden dicintai, dan berhenti langsung menyalami," Harry menambahkan.

Terkait massa aksi AMT Ada beberapa tuntutan yang diminta. Pertama, meminta segera dibayarkan upah lembur yang belum dibayarkan sesuai nota sudinaker dan Kementerian Tenaga Kerja dan upah proses selama di-PHK.

Kedua, mempekerjakan kembali 1.095 AMT yang di-PHK massal dan secara sepihak. Ketiga, pengangkatan sebagai karyawan tetap di PT. Pertamina Patra Niaga dan PT. Elnusa Petrofin, sesuai dengan nota sudinaker yang sudah disahkan oleh pengadilan.

Dan keempat, para AMP meminta pembayaran hak pensiun bagi pekerja yang lanjut usia sesuai perundang undangan yang berlaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.