Sukses

Jawab Tantangan Jokowi, Kemendikbud Akan Tingkatkan Keahlian Guru

Kemendikbud memgakui jumlah guru produktif hingga saat ini masih kurang.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai fokus pada pengembangan keterampilan tenaga pendidik dan peserta didik. Guru-guru terampil harus dipersiapkan dalam jumlah yang banyak.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Supriano mengaku tuntutan Jokowi itu menjadi tantangan tersendiri.

Menurut Supriano, saat ini kita memang terus berkembang karena sudah mulai masuk Revolusi Industri ke-4 dan abad 21.

"Kita akan melakukan upgrading, artinya guru-guru produktif akan diperbanyak untuk mendukung sekolah SMK. Memang kalau dihitung secara kebutuhan, guru produktif masih kurang banyak," ujar Supriano di Pusdiklat Kemendikbud, Serua, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019).

Terkait mekanisme ugrading-nya, menurut Supriano, Kemendikbud akan bekerja sama dengan berbagai pihak.

"Kita akan bekerja sama dengan industri, dan sekarang kita sudah mulai bekerja sama dengan beberapa industri, seperti Astra dan sebagainya," ucap dia.

Dengan begitu, kata dia, Kemendikbud akan fokus pada tenaga guru produktif, yang mana memang dibutuhkan.

"Jika bekerja sama dengan industri, maka akan fokus tenaga guru produktif mana yang dibutuhkan, dan akan terserap di lapangan, sehingga anak-anak SMK akan bisa langsung masuk ke lapangan,” terang dia.

Targetnya, menurut Supriano, dari semula ada 65 persen guru normatif dan 35 persen guru produktif, maka diharapkan bisa berkurang.

"Memang sekarang ini kurang cukup banyak, hampir 80 ribu guru. Pelan-pelan akan dilakukan setiap tahun, kita akan hitung daerah yang dekat dengan industri," pungkas Supriano.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenalkan Revolusi 4.0

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, penguatan infrastruktur dan SDM merupakan kunci untuk bersaing dengan negara lain di dunia.

"Kita diperhadapkan persaingan antarnegara sangat ketat. Kuncinya ada di SDM kita. Bila kita bisa upgrade secepat-cepatnya hingga melebihi level negara tetangga kita bisa menang dalam bersaing," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan, Mendikbud harus mulai fokus pada pengembangan keterampilan tenaga pendidik dan peserta didik. Guru-guru terampil harus dipersiapkan dalam jumlah yang banyak.

"Guru-guru harus di-upgrade, terutama yang berkaitan dengan kemampuan, skill. Kemampuan guru-guru dalam melatih siswanya. Guru yang terampil harus lebih banyak dari guru normatif," tegas Jokowi.

Khusus untuk para guru, Jokowi berpesan agar mengenalkan revolusi industri 4.0 kepada peserta didik. Pelajar harus mempelajari digitalisasi, artificial inteligent, internet of things, advance robotik dan crypto currency virtual reality.

"Ini harus dikenalkan. Kalau kita bisa melakukan lompatan, melompati negara lain, inilah kesempatan kita," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.