Sukses

Wiranto: Kalau Ada yang Manas-manasin Tangkap Saja

Wiranto berharap Pemilu yang akan dilaksanakan pada April 2019 berjalan dengan kondusif.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menegaskan Pemilu 2019 itu bukan ajang untuk saling membenci.

Ia pun meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas pihak-pihak yang sengaja memperkeruh suasana khususnya jelang pemilu 2019.

"Itu sudah salah besar. Bahkan saya juga menginginkan aparat keamanan tegas saja kalau ada pihak-pihak yang untuk mengomporin, memanas-manasin dan meng-create terjadinya konflik, tangkap saja. Karena betul-betul akan mengacau pelaksanaan pemilu," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (4/2/2019).

Wiranto menuturkan, tugas Kemenko Polhukam adalah menjaga stabilitas politik hingga menjamin keamanan nasional. Oleh karenanya, ia berharap pemilu yang akan dilaksanakan pada April 2019 berjalan dengan kondusif.

"Saya sampaikan pada pejabat eselon I dan II jajaran kementerian dan lembaga di Kemenko Polhukam tugas kita untuk mencerahkan ke masyarakat. Jangan sampai kita salah memilih pemimpin. Karena hakekat pemilu itu bukan hanya memilih pemimpin sebenarnya, tapi bagaimana kita menentukan lima tahun ke depan nasib bangsa ini melalui memilih pemimpin," jelas Wiranto.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan ke ASN

Mantan Panglima ABRI ini pun berpesan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak berpihak kepada pasangan calon dalam Pilpres 2019. Menurut Wiranto, sejatinya seluruh ASN harus bersikap netral.

"Walaupun anda ASN, tidak berhak untuk berpihak, netral. Tetapi kan boleh mencerahkan kepada masyarakat sekitar, untuk bagaimana memberikan pemahaman lima tahun sekali ini adalah pesta demokrasi. Artinya harus dilaksanakan dengan riang gembira, dengan kesadaran bahwa ini kesempatan yang sangat baik untuk rakyat memilih pemimpin yang mengawal negeri ini lima tahun ke depan," ucap Wiranto. 

Dia pun mengingatkan, kepada seluruh ASN agar tidak salah memilih pemimpin di Pilpres 2019 mendatang. Menurutnya, hal ini guna menentukan arah bangsa ke depannya.

"Bahkan tadi saya sudah mencontohkan dengan contoh yang sederhana. Kalau kita mau pariwisata misalnya ramai-ramai naik bis, mungkinkah kita memilih supir bis yang tidak pengalaman? Tidak mungkin. Mungkinkah kita menggadaikan keselamatan kita kepada supir bis yang tidak jelas trade recordnya. Jangan-jangan dia hanya supir bemo yang kemudian dia nyupir bis, pasti kacau. Jangan-jangan dia supir angkot tidak pernah megang bis, lalu kita serahkan (kendarai) bis, pasti kacau," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.