Sukses

Gerindra Bantah Hubungan dengan Demokrat Buruk

Gerindra menyebut kader Demokrat cukup aktif dalam rapat dan pertemuan Badan Pemenangan Nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Gerindra membantah hubungan dengan Partai Demokrat memburuk karena persoalan kampanye Pilpres. Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengklaim komunikasi kedua belah pihak tidak terputus.

Riza mengatakan, Ketum Gerindra dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, rajin berkomunikasi dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Serta, para pimpinan partai koalisi, seperti Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

"Pak Prabowo dan Pak SBY secara berkala bertemu, begitu juga Pak Sohibul juga Pak Zulkifli. Belum lagi tokoh-tokoh," ungkap Riza di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).

Dia berdalih belakangan pertemuan dua jenderal TNI AD itu tak begitu intensif. Sebab koalisi membagi tugas berkampanye di daerah. Khusus, Demokrat dipercayai wilayah Jawa Timur yang merupakan lumbung suara mereka.

"Cuma kan sekarang masa kampanye masing-masing punya jadwal masing-masing namanya meraih suara tidak dalam satu daerah kita harus membagim 541 Kabupaten Kota," lanjut Riza.

Demokrat, kata dia, cukup aktif dalam rapat dan pertemuan dalam Badan Pemenangan Nasional. Perwakilan Demokrat selalu diundang jika ada rapat timses. Riza mengklaim Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan juga turut aktif dalam koalisi.

"Hinca termasuk Sekjen yang rajin ya cuma dalam beberapa hari ini selalu di Dapil, Hinca kan inkumben anggota DPR sekjen partai kan rata-rata anggota DPR, tapi namun menyesuaikan waktunya jadi tetep ketemu. Komunikasi by phone WhatsApp dan sebagainya terus," jelasnya.

Riza juga menyebut kritikan SBY di Twitter merupakan masukan. Dia menampik hal itu sebagai bukti ada masalah komunikasi dengan Demokrat.

Menurutnya tak perlu ada pertemuan khusus antara Prabowo dengan SBY untuk meluruskan komunikasi. "Kami akan terus ketemu secara khusus bergantian akan bertemu. Termasuk menyikapi soal aktual," tandasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

SBY Respons Gerindra

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya merespons pernyataan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani terkait janjinya yang akan mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. SBY mengakui, sebenarnya dirinya tak harus tanggapi pernyataan Muzani. Namun, karena nadanya tak baik dan terus digoreng terpaksa merespons.

"Daripada menuding dan menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri. Mengeluarkan pernyataan politik yang sembrono, justru merugikan. Saya pernah 2 kali jadi Calon Presiden. Saya tak pernah menyalahkan & memaksa Ketum partai-partai pendukung untuk kampanyekan saya," tulis SBY dalam akun Twitter-nya, @SBYudhoyono dikutip merdeka.com, Kamis (15/11).

SBY menjelaskan, dalam pilpres yang paling menentukan Capres-nya. Capres adalah super star. Capres mesti miliki narasi dan gaya kampanye yang tepat. Dia menilai, saat ini rakyat ingin dengar dari Capres apa solusi, kebijakan dan program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan.

"Kalau jabaran visi-misi itu tak muncul, bukan hanya rakyat yang bingung, para pendukung pun juga demikian. Sebaiknya semua introspeksi," kata SBY lagi.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.