Sukses

Jejak HS, Si Pembunuh 1 Keluarga di Bekasi Sebelum Ditangkap

Sebelum pelarian HS ke kaki Gunung Guntur, dia terlacak di sebuah klinik dekat rumah kontrakannya di Kampung Rawalintah, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi.

Jakarta - Jejak langkah pelarian pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi ke Gunung Guntur berakhir. Terduga pelaku berinisial HS terlacak polisi saat hendak kabur ke daerah kaki pegunungan Guntur, Garut, Jawa Barat, pada Rabu malam, 14 November 2018.

Sebelum pelarian HS ke kaki Gunung Guntur, dia terlacak di sebuah klinik dekat rumah kontrakannya di Kampung Rawalintah, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi.

HS mendatangi klinik itu untuk mengobati luka di tangan dan jari telunjuknya yang diduga akibat pertikaian antara korban dengannya. Dari jejaknya yang sempat berada di klinik pengobatan itu, polisi akhirnya mengetahui ke mana HS pergi.

"Terduga pelaku ini sempat berobat ke klinik dekat rumah kontrakannya. Ditanya dokter berkaitan dengan lukanya, HS menjawab lukanya karena jatuh," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Ditkrimum PMJ, Kamis, 15 November 2018.

Serangkaian alat bukti kuat mengarah kepada HS sebagai pelaku pembunuhan satu keluarga. Sejumlah harta benda milik korban keluarga Gaban Nainggolan, 38, dalam penguasaan HS. Seperti, Mobil Nissan Xtrail berwarna silver, termasuk dua unit HP berada di dalamnya.

Mobil Nissan Xtrail bernomor polisi B 1075 UOB terparkir di rumah kontrakannya. Atas laporan dari masyarakat setempat dan penyidikan manual tim gabungan, mobil milik korban disita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Bercak Darah di Mobil

"Saat olah TKP mobil, ditemukan bercak darah di pintu, pedal dan di seat belt," ucapnya.

Seluruh barang bukti itu kini sudah diamankan Polda Metro Jaya untuk dilakukan pengambangan penyelidikan.

Argo mengutarakan, bercak darah yang membekas di sejumlah barang bukti itu akan dicocokkan dengan darah saat olah TKP rumah kontrakan saat empat korban tewas.

"Barang bukti dan sampel darah akan dicocokkan dengan yang di TKP. Kami menunggu tim labfor untuk menyelidikinya agar bisa dijelaskan secara ilmiah," tutur Argo.

 

Simak berita Jawapos lainnya di sini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.