Sukses


Wakil Ketua MPR RI: Jangan Diperuncing Lagi Apalagi di Politisasi

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi gerak cepat pihak kepolisian dalam penanganan kasus pembakaran bendera tauhid yang sempat heboh beberapa hari ini.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi gerak cepat pihak kepolisian dalam penanganan kasus pembakaran bendera tauhid yang sempat heboh beberapa hari ini.

"Penanganan yang cepat akan menghentikan berbagai isu liar yang berkembang pasca terjadinya kasus," ujarnya, usai menghadiri Sosialisasi Empat Pilar MPR, di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (25/10/2018).

Dalam kesempatan tersebut, HNW juga berharap agar kasus pembakaran bendera tauhid jangan diperuncing lagi apalagi terus menerus digoreng-goreng dan dipolitisasi.

"Pelakunya sudah ditangani kepolisian dan mereka para pelaku juga sudah meminta maaf, sudah jangan diperuncing lagi," tegasnya.

Pada intinya, lanjut HNW, letakanlah kasus tersebut secara proporsional. Merujuk pada penjelasan Kementerian Dalam Negeri bahwa jika bendera tersebut hanya bertulisan kalimat tauhid 'La ilaha illallah' itu dibolehkan tidak dilarang tapi kalau ada tambahan kata HTI itu yang dilarang. Dan dikasus tersebut bendera tersebut hanya bertuliskan kalimat tauhid.

"Lagipula jika bendera tersebut mencurigakan, semestinya jangan lantas direbut lalu dibakar yang akhirnya memicu polemik. Semestinya jika dirasa mencurigakan, diambil saja secara baik-baik terus diserahkan ke polisi sehingga polisi bisa menindaklanjuti. Ini juga menjadi pelajaran ke depannya, jangan main tindakan sendiri tapi berkoordinasilah dengan pihak yang berwenang," jelasnya.

Umat Islam, diharapkan HNW harus melihat secara lebih proporsional. Jangan lantas membiarkan kejadian tersebut justru membelah umat Islam. Hal-hal tersebut harus dihindari dan tidak boleh terjadi.

"Jangan sampai energi bangsa ini terkuras pada persoalan tersebut dan melupakan berbagai persoalan atau masalah bangsa yang lebih besar dan membutuhkan konsentrasi seluruh elemen bangsa untuk menyelesaikannya," katanya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini